Oleh : Dy
Negeriku yg miris sulit untuk di jelaskan oleh lembaran kertas yg kian menipis,
Sudah patah harus kalah di paksa berjuang meski sudah lelah,
Mereka yg berkomentar layaknya sang sutradara yg mengerti akan alur cerita,
Namun nyata nya tak cukup mengobati rasa yg sudah di tikam banyak luka dan kecewa,
Semakin bising lontaran kata-kata dari para penguasa,
Hanya membuat gaduh telinga,
Memberi motivasi agar terlihat peduli dan di hormati,
Seakan mengerti namun tak cukup memahami,
Merangkai kata-kata yg berbaris rapi,
lalu menyusun nya seindah pelangi,
Agar kalimatnya mampu mengobati,
ternyata semakin menyakiti, hingga rakyat kecil banyak yang terkapar mati,
Duduk di singgasana mewah di kelilingi bidadari yg haus materi, banyak mata yg tunduk menghormati,
Layaknya seorang pahlawan yg berjuang di medan perang,
pulang membawa kemenangan untuk negeri,
lalu membusungkan dada berbangga diri,
Seseorang yg datang dari tempat Antah berantah,
mendapatkan tahta menjadi penguasa
Hidup damai di negeri yg semakin di curangi penguasa
Sementara rakyat-rakyat sedang berteriak menjerit kesakitan, menahan lapar menantikan kematian,
Banyak kesombongan di atas kesengsaraan,
Seorang pemimpin yg berteriak merdeka dengan lantang,
seolah menjadi penyelamat membuka ruang untuk sekumpulan para penghianat bangsa,
Merdeka mana yg kau anggap kedamaian??
Merdeka mana yg kau bilang kesejahteraan??
Rakyat mu mati kelaparan,
Puluhan ribu pemuda pemudi tak punya masa depan,
Mereka menyandang predikat pengangguran,
Ketidakadilan kau abaikan,
Orang yg salah kau benarkan berkeliaran bebas di berikan kehormatan,
Sedangkan orang yg benar kau masukkan ke dalam jeruji besi, kau biarkan mati terkapar kelaparan,
Ini yg kau sebut merdeka ??
Memuaskan hasrat mu sebagai pemimpin untuk kepentingan pribadi,
Masihkah pantas seorang sepertimu kami hormati dan kami ta’ati
Ibu pertiwi menangis disana,
Meratapi negeri yg telah terzholimi,
Soekarno memandangi nasib 10 pemuda indonesia
Pemuda yg dulu mampu menguncang dunia
kini mereka menderita karna keserakahan seorang pemimpin
Para penguasa yang tamak menggerogoti harta indonesia