Oleh: Sylvia Limmanto
Meneteskan air mata dianggap cengeng
Bersuara keras bermaksud membela diri dipandang stres
Pandangan menghina mengarah padaku
Tawa mengejek menggema di sekelilingku
Kadang aku bertanya dalam hati
Salahkan bila aku tersinggung?
Bila mereka tidak terima dibuat marah
Maka, aku pun berhak membela diri juga
Kemanakah hati nurani pergi?
Tidak seperti dulu, ada yang masih bersimpati
Emosiku telah dianggap remeh
Aku seperti badut di hadapan mereka