Introvert vs Extrovert: Mana Lebih Baik?

Judul               : Introvert vs Extrovert (KKPK Edisi Reuni)

Penulis            : Mutiara Sya’bani

Penerbit          : DAR! Mizan

Cetakan          : I

Tahun terbit   : Agustus 2023

ISBN                : 978-623-254-395-9

Tebal buku      : 88 hlm.

Genre              : Fiksi

 

Milenianews.com, Ngobrolin Buku– Mutiara Sya’bani adalah salah satu penulis cilik yang produktif dan berprestasi. Pelajar berusia 14 tahun ini telah menekuni dunia kepenulisan sejak kelas 1 SD. Kini, di usianya yang masih belia ia telah menghasilkan total 53 buku.

Buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) menjadi buku yang banyak ia tulis. Sejak Agustus 2017,  Mutiara sangat produktif menulis hingga menghasilkan 51 buku KKPK terbitan Mizan, 1 buku antologi komik Jagoan Komik Cilik besutan Al Kautsar Kids, dan 1 buku Antologi Cerpen Pemenang Lomba Menulis Cerpen Anak Gramedia yang diterbitkan BIP Gramedia.

Muti, biasa ia disapa, sudah gemar membaca sejak kecil. Kegemaran tersebut melecut semangatnya untuk menulis buku. Buku pertamanya, Selendang Batik Karin yang terbit Agustus 2017 telah mengantarkannya menjadi pemenang KKPK Awards sebagai Penulis Pendatang Baru Terbaik 2017.

Karya Muti banyak disukai oleh pembacanya. Tema persahabatan, keluarga, dan misteri menjadi andalannya. Novel dan komiknya banyak yang meraih penjualan terlaris (best seller). Novel Youtuber Cilik adalah novel karya Muti yang best seller dan sempat dinominasikan untuk diadaptasi menjadi film. Komik Squishy Si Pinky bahkan berhasil cetak ulang 5 kali dalam rentang 8 bulan.

Introvert vs Extrovert adalah buku KKPK terbaru karya Muti. Buku ini spesial karena diterbitkan oleh DAR! Mizan dalam edisi yang berbeda dari buku-buku karya Muti sebelumnya.

Introvert vs Extrovert adalah buku KKPK Edisi Reuni. KKPK Edisi Reuni adalah karya terbaru dari para penulis best seller yang telah menjadi alumni penulis cilik KKPK karena usianya sudah lebih dari 12 tahun.

Buku KKPK Edisi Reuni karya Muti ini berisi tujuh judul cerita pendek (cerpen). Introvert vs Extrovert adalah judul cerita yang dijadikan judul sampul karena ide ceritanya yang fresh dan relate dengan kehidupan anak-anak dan remaja saat ini.

Introvert vs Extrovert berkisah tentang Amora yang tanpa sengaja mengikuti percakapan Luna dan Bella tentang dua jenis kepribadian, yaitu introvert dan extrovert.  Dari percakapan itu, Luna menyimpulkan bahwa kepribadian extrovert lebih baik daripada kepribadian introvert.

Di sisi lain, Bu Eka mengumumkan akan ada lomba storytelling. Amora yang mengetahui Bella berbakat dalam bahasa Inggris merasa heran karena Bella tidak mengikuti lomba tersebut. Ternyata, Bella merasa lomba itu tidak cocok untuknya yang berkepribadian introvert.

Apakah benar tipe kepribadian introvert lebih cocok dengan kegiatan-kegiatan
yang enggak tampil di depan banyak orang? Bagaimana dengan keinginan Bella
dalam mengikuti lomba storytelling? Apakah Bella berarti tidak bisa mengikutinya
karena dia seorang introvert? Manakah yang lebih baik, introvert atau extrovert?

Selain Introvert vs Extrovert, masih ada enam cerita lainnya.  Yaitu,  Tokyo is Our Dream, Warna di Mata Cahya, Toxic Friend, My First Friend, Sahabat Hingga ke Surga, dan Booktoker Bestie.

Ketujuh judul cerita tersebut mengusung tema besar yang erat dengan kehidupan anak-anak dan remaja, yakni persahabatan. Seperti menjadi ciri khas karya Muti lainnya, dalam buku KKPK Edisi Reuni ini Muti mengemas jalinan ceritanya dengan apik dan khas anak-anak. Muatan pesan moral dan hikmah selalu diselipkan lewat kejadian yang dialami sang tokoh. Dalam cerita Introvert vs Extrovert, lewat tokoh Bella, Muti ingin menyampaikan pesan bahwa tipe kepribadian bukanlah penghalang kesuksesan. Apa pun tipe kepribadian yang kita miliki, jangan jadikan hambatan untuk mencoba hal baru dan berkarya.

Dalam cerita Warna di Mata Cahya, pembaca diajak memahami kesulitan yang dialami seorang pengidap buta warna parsial. Namun, kesulitan dan kekurangan yang kita miliki sejatinya adalah cara Tuhan dalam menunjukkan bahwa kelebihan dan potensi kita jauh lebih banyak lagi dan harus kita syukuri.

Lima cerita lainnya juga tak kalah menarik. Ide ceritanya sangat relate dan kekinian, misalnya dalam cerita tentang pertemanan yang toxic (Toxic Friend) dan cerita tentang booktoker atau tiktoker yang kontennya berisi tentang buku (Booktoker Bestie).

Buku ini layak dan sangat direkomendasikan untuk dibaca anak-anak dan remaja. Orang tua sebagai sahabat pertama anak, juga bisa membaca buku ini agar bisa menyelami dunia persahabatan anak dan remaja melalui kacamata seorang anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *