Berpetualang Rasa Bersama Gita Savitri

Judul Buku : A Cup Of Tea (Mencari untuk menemukan) 

Peulis : Gita Savitri Devi 

Penerbit : GagasMedia 

Cetakan : Pertama 

Tahun Terbit : 2020  

Tempat Terbit : Jakarta 

Milenianews.com, Ngobrolin Buku– Gita Savitri Devi yang dikenal orang-orang dengan sapaan “Gita” ini lahir di  Palembang, 27 Juli 1992. Ia  merupakan seorang konten creator yang aktif di beberapa situs  media sosial seperti youtube, blog, ataupun instagram. Saat ini ia telah menerbitkan  dua  buku tentang perjalanan hidupnya. Yakni,  Rentang Kisah (2017) dan A  Cup of Tea (2020).

Gita dikenal sebagai youtuber yang aktif membagikan opininya  tentang isu-isu yang ada di Indonesia hingga isu-isu yang ada di dunia. Yang  menjadikannya berbeda dengan para youtuber lain yakni pembawaanya yang terkesan  fresh serta sesuai dengan gaya anak muda, sehingga kini ia menjadi salah satu influencer  yang banyak diidolakan.  

Melalui buku Rentang Kisah, ia berhasil menoleh prestasi baru yakni mendebutkan  kisahnya dalam aksi layar lebar. Pada tahun 2020, buku tersebut diangkat menjadi  sebuah film oleh Falcon Picture dan tak tanggung-tanggung dibawakan oleh sederet  aktor ternama tanah air. Sama halnya dengan buku pertama, Gita Savitri kembali dengan  cerita menarik tentang hidupnya di buku keduanya yakni A Cup of Tea. Buku ini  mengajak para pembaca seolah-olah ikut berkelana dengan seorang Gita Savitri.  Pembawaan yang menarik serta ringan akan menemani waktu luang kalian dengan  meminum the sembari membaca buku ini.  

Ringkasan Buku 

Buku ini menceritakan tentang kisah seorang Gita Savitri Devi yang berpetualang  mencari pengalaman baru di usia muda. Di tengah struggle kehidupan sebagai seorang  mahasiswa yang merantau di Jerman, serta sulitnya melalui lika-liku di masa quarter life  crisis-nya. Buku ini dapat membantu kita sebagai pembaca untuk menemukan jati diri kita  sendiri. Mulai dari gambaran tentang sulitnya finansial, hingga sulitnya melawan diri untuk  keluar dari zona nyaman, memberikan secuil gambaran tentang kehidupan yang  sebenarnya. 

Sebagai seorang introver dia ditantang untuk menyatu dengan lingkungan sosial.  Dengan mencoba keluar dari zona nyamannya, ia sedikit demi sedikit mengerti tentang  hidup yang sebenarnya dari sudut pandang orang lain yang ia temui kala melakukan  traveling.  

Dalam buku ini juga dijelaskan berbagai tips dan trik untuk memulai berbicara dan  berkomunikasi dengan orang lain serta bagaimana caranya menyikapi sebuah  perbedaan yang ada.  

Ulasan Buku 

Sebelumnya saya telah membaca buku pertamanya yakni Rentang Kisah. Awal  mula saya tertarik terhadap tulisan yang ia tulis dari ketika saya terkesan dengan  gagasan-gagasan opini yang ia buat melalui kanal youtubenya, kemudian saat setelah  mengetahui ia mengeluarkan sebuah buku, saya sangat antusias akan hal itu. Rentang  Kisah, membuat saya terkesan dengan pola pikir seorang Gita dalam melewati setiap  jalan hidupnya. Hasilnya pun membuat saya puas setelah membaca buku pertamanya,  hingga tibalah saat ini ketika buku keduanya terbit saya tak kuasa untuk tidak membeli  dan membaca kisah menarik selanjutnya dari seorang Gita.  

A Cup of Tea– saat melihat covernya, saya rasa kali ini penulis ingin meyampaikan  kesan yang simple dan juga sederhana. Jika dibandingkan dengan cover buku pertama  yang sangat menonjolkan bahwa “inilah kisah gita savitri,” pada buku kali ini menurut  saya seolah mengajak para pembaca untuk menyatu pada kisah yang akan dibawakan  oleh gita dalam ‘secangkir teh,’ seperti judulnya.  

Saat membuka setiap halaman kalian akan diajak berkelana kembali lewat tulisan  serta foto-foto sesuai cerita yang disampaikan. Dengan demikian akan lebih mudah bagi  kita untuk membayangkan kira-kira suasana seperti apa yang ada pada cerita itu.  

Seperti buku Gita yang sebelumnya, pada segi penyampaian tulisan, bahasa yang  dipilih juga terasa ringan dan nyaman untuk dibaca. Saya rasa meskipun kalian sebagai  pembaca pemula, akan sangat paham dengan apa yang disampaikan oleh Gita pada  buku ini. Meskipun ketika membaca ada beberapa kata atau istilah baru yang saya dapat,  tetapi justru bagi saya itu bukan suatu hambatan, melainkan pengetahuan baru yang  saya dapat dari buku ini.  

Lalu untuk seluruh isi dari buku ini sungguh dapat memotivasi para pembacanya.  Misalnya, anda akan diajarkan tentang bagaimana menghargai orang lain, menjadi  seorang pendengar yang baik, hingga bagaimana mencintai diri kita sendiri. Buku ini juga  didukung dengan ketelitian di dalamnya, dimana saya sama sekali tidak menemukan typo  dalam buku ini, sehingga sangat terasa nyaman dibaca ketika berada di waktu senggang.  

Kekurangan yang saya jumpai di buku ini terkesan minim. Mungkin, hanya pada  keputusan untuk tidak menambahkan daftar isi di dalamnya, sehingga ketika saya  hendak membaca ulang maka saya harus menandai secara mandiri bagian mana yang  hendak saya cari dan baca kembali. 

Selain itu, kata asing cukup sering digunakan pada buku ini. Jika bagi  saya hal ini bukanlah suatu hambatan karena menambah pengetahuan baru, namun bagi  orang lain mungkin akan menilai dengan hal yang berbeda, bisa saja mereka akan sedikit  kesulitan memahami kata-kata tersebut atau pembaca menjadi tidak nyaman karenanya. 

Rekomendasi  

Buku ini akan sangat cocok bagi kalian yang hendak memulai suatu hal yang baru,  yang tengah dalam masa krisis hidupnya, yang tengah kebingungan tentang masa  depannya, serta sangat cocok pula dibaca hanya sekedar untuk mengisi waktu luang  saja. A Cup of Tea pilihan terbaik untuk menemani secangkir teh mu di sore hari.  

Penulis, Amaliyah Safira, Universitas Negeri Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *