Bersama Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Bersama Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Cita-cita merupakan hal yang lumrah dimiliki oleh banyak orang, terlebih anak-anak. Saat awal menempuh pendidikan sekolah dasar, biasanya guru memberikan pertanyaan “Kalau sudah besar mau jadi apa?”, dan rasanya jawaban paling sering terlontar dari mulut-mulut mungil itu adalah dokter.

Saya merupakan salah satu dari anak-anak mungil itu. Bagi saya, dokter merupakan sosok heroik yang memiliki tanggung jawab mulia bagi banyak orang. Meski demikian, saya sadar bahwa perlu banyak usaha dan pengorbanan untuk dapat mewujudkan cita-cita mulia tersebut.

Hari demi hari terus saya lewati dengan dukungan dari ibu. Hingga akhirnya, saya dihadapkan pada situasi yang cukup sulit ketika harus berpisah dengan ibu demi mewujudkan cita-cita. Setelah menyelesaikan pendidikan pada sekolah menengah pertama, saya harus menempuh pendidikan di salah satu Islamic Boarding School yang menerapkan sistem asrama.

Baca juga: Hampir Menyerah

Perasaan tidak nyaman tentulah terbesit di hatiku, pada tempat yang baru ini tidak lagi binar matahari dan suara ibu yang menyambut, bahkan kami harus memulai aktivitas sebelum matahari menunjukkan kehadirannya dengan melaksanakan sholat malam. Sungguh berat menghadapi kenyataan bahwa aku harus menjalani hari-hari tanpa didampingi ibu. Perasaan ini sempat mengganggu prosesku dalam menuntut ilmu hingga membuatku ingin menyerah tetapi kembali dikuatkan oleh cita-cita mulia yang sejak kecil aku impikan.

Saya terus mencoba menerima keadaan dan bersosialisasi di lingkungan asing ini. Di balik banyaknya kesulitan yang saya rasakan, ternyata saya juga menemukan banyak kebahagiaan selama di asrama. Salah satu yang paling saya syukuri adalah bertemu dengan teman-teman yang membantu kehidupanku.

Kami saling mendukung dalam menghadapi berbagai rintangan dalam mewujudkan cita-cita, mulai dari kesulitan bersosialisasi hingga kesulitan mengikuti pelajaran. Tidak hanya itu, kehadiran guru yang terus membantuku menghadapi kesulitan akademik juga merupakan kebahagiaan besar yang sangat aku syukuri.

Sebelumnya, saya belum pernah menempuh pendidikan di Islamic Boarding School. Perbedaan kurikulum antara Islamic Boarding School dengan pendidikan yang sebelumnya saya tempuh menuntut saya untuk cepat beradaptasi agar tidak tertinggal dari teman-teman yang lain, terlebih dengan mereka yang telah menjalani sistem pendidikan ini sejak sekolah menengah pertama. Tidak jarang saya mendapat nilai yang buruk karena tidak berhasil memahami materi yang diujikan.

Baca juga: Delusi Dalam Diri

Kesedihan terus menghampiri saat dihadapkan dengan kenyataan bahwa saya tidak dapat menguasai materi dengan baik. Namun, semangat saya kembali berkobar ketika mengingat potongan firman Allah pada QS. Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”. Saya percaya bahwa usaha tidak pernah menghianati hasil. Bila saya menerima kegagalan, mungkin saja itu karena usaha yang saya lakukan belum sebesar orang lain yang telah berhasil.

Dalam perjalanan menolak menyerah, teman saya terus hadir memberi tawa. Selain itu, guru saya juga terus menyemangati. Misalnya, saat saya kesulitan dalam menghafal Al-Quran, beliau senantiasa membantuku untuk  menghafal Al-Quran dengan mudah. Hari-hari yang awalnya selalu diselimuti kesedihan berubah menjadi canda tawa dan rasa rindu bila harus berpisah. Tanpa sadar, lingkungan ini juga terus menuntun saya menuju cita-cita mulia sebagai dokter yang sejak dulu aku genggam.

Kini saya sudah sampai di pertengahan perjalanan menempuh pendidikan menengah atas. Dengan kata lain, gerbang menuju perguruan tinggi semakin dekat. Meski aku sudah bisa menjalani hari-hari dengan baik di sekolah, bukan berarti rintangan sirna begitu saja bahkan semakin berat. Banyak persaingan yang harus dilalui dengan murid lain atau bahkan dengan teman sendiri.

Saya terus menguatkan tekad dan menentang kata menyerah dengan terus belajar dan memperbaiki nilai serta mengikuti lomba akademik maupun non akademik. Saya berharap ini bisa membantuku untuk melanjutkan studi di fakultas dan universitas impianku karena saya sadar bahwa diam tidak akan membuat lebih baik.

Baca juga: Pejuang

Akhirnya, satu hikmah yang dapat saya petik dari perjalanan panjang menaklukkan rasa takut di sekolah ini, yakni “Bersama kesulitan pasti ada kemudahan”. Ini janji Allah kepada hamba-Nya yang bahkan diulang dua kali berturut-turut agar kita yakin bahwa semua perkara sulit pasti ada solusinya selama kita terus berusaha.

Kata menyerah hanya akan membuat seseorang bertahan dalam kegagalan dan ketakutan. Perjuangan hanya akan berakhir sia-sia jika kita memutuskan untuk menyerah saat menemui kesulitan dalam mencapai tujuan. Hadapi segala sesuatu dengan hati yang tulus dan berusaha, karena meskipun itu sulit tetapi ingatlah bahwa pelangi akan muncul setelah hujan.

Tidak ada cita-cita yang begitu besar dan mustahil bagi mereka yang mau berjuang. Jika satu pintu yang kita ketuk tidak berhasil terbuka, percayalah bahwa pintu-pintu lain siap terbuka lebar untuk mengantarmu pada kesuksesan yang sedang kita upayakan, maka jangan berhenti berjuang. Ingat, bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Penulis: Marsya Aurelya Santoso, Siswi Thursina International Islamic Boarding School (IIBS)

Respon (37)

  1. Jadi inget kata2nya penyanyi asal kanada, “Kamu harus merasa tidak nyaman untuk sukses, dalam beberapa hal. Jika kamu tetap berada di zona nyamanmu, kamu tidak akan pernah melakukan hal-hal yang perlu kamu lakukan.”

    1. Jadilah anak muda yg membawa perubahan baik, role model, serta motivasi untuk generasi milenial yg lain.. Maju terus.. Gali potensi dalam diri sendiri..
      Gooo

    1. Aamiin.🤲🤲..smga apa yang dicita-citakan dapat tercapai dan bisa membanggakan kedua orang tua serta bermanfaat bagi orang byak ,sllu Amanah Tawadhu dan Tawakal,Doa Tante Eka sllu dan tetap smgat smga d mudahkan oleh Allah SWT dalam segala hal y…anak cantikku … Aamiin 🤲

  2. Semangat kak aca 💪💪
    Jangan pantang menyerah, percaya dan yakin bahwa usaha tdk akan menghianati hasil 💪💪.
    Semoga cita cita mulia nya terwujud dan bisa membanggakan kedua orang tua.
    Ingat, sholat 5 waktu nya tetap di jaga.
    ❤❤❤

  3. Jangan pantang menyerah, percaya dan yakin bahwa usaha tdk akan menghianati hasil 💪💪.
    Semoga cita cita mulia nya terwujud dan bisa membanggakan kedua orang tua.
    Ingat, sholat 5 waktu nya tetap di jaga.
    ❤❤❤

  4. Aamiin.🤲🤲..smga apa yang dicita-citakan dapat tercapai dan bisa membanggakan kedua orang tua serta bermanfaat bagi orang byak ,sllu Amanah Tawadhu dan Tawakal,Doa Tante Eka sllu dan tetap smgat smga d mudahkan oleh Allah SWT dalam segala hal y…anak cantikku … Aamiin 🤲

  5. Ternyata Allah juga menjanjikan dua penyebutan kemudahan dalam sekali penyebutan kesulitan. (Al-Insyiroh). Semangat kakkkk!

  6. “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”. Itu berarti bahwa Allah tidak akan memberikan mukjizat secara asal gitu ya? Bahwa kalau kita tidak bangun dan bergerak, kita tidak bisa langsung sukse. Makasih motivasinya kak :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *