Yayasan Dinamika Umat (YDU) Gelar Workshop Kepribadian Guru Islami

Guna meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, Yayasan Dinamika Umat (YDU) Telaga Kahuripan, Bogor, Jawa Barat, menggelar workshop Kepribadian Guru Islami,  dengan pembicara kunci, Dr. Amir Tengku Ramly,  M.Si, CIPA (kepala Pusat Studi SDM Universitas Ibnu Khaldun, Bogor)  dan Dr.H. Hasan Basri Tanjung, MA.  (ketua YDU selaku pembicara kedua), Sabtu, (20/12/2025). (Foto: Dok YDU)

Milenianews.com, Bogor– Guna meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, Yayasan Dinamika Umat (YDU) Telaga Kahuripan, Bogor, Jawa Barat, menggelar workshop Kepribadian Guru Islami, Sabtu, (20/12/2025).

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB ini menghadirkan pembicara kunci, Dr. Amir Tengku Ramly,  M.Si, CIPA selaku kepala Pusat Studi SDM Universitas Ibnu Khaldun, Bogor dan Dr.H. Hasan Basri Tanjung, MA.  yang juga ketua YDU selaku pembicara kedua.

Acara dipusatkan di Aula Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS., diikuti 52 pendidik dan tenaga kependidikan SIT Dinamika Umat dari TK, SD, SMP, SMA IT dan Pondok Pesantren Dinamika Umat. Workshop itu dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan dan Sumber Daya Insani YDU, Dr. Hj. Fatimah Sururi Hasan, M.Pd.I., dan dihadiri kepala sekolah semua jenjang.

Mengangkat tajuk ”Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Insani Dinamika Umat yang Adabi” peserta diberikan materi tentang konsep Tree HR (Human Resource) Personality.

Baca Juga : SIT Dinamika Umat Gelar Teacher Gathering dan Pleno di Pelita Desa

Sekolah Islam Terpadu (SIT) Dinamika Umat, yang memiliki branding ‘Model Sekolah Bersih Tanpa Cleaning Service’ mengenalkan para pendidiknya konsep Tree HR Personality yakni ketika guru mengenal energinya. Tree HR Personality menuntun kualitas guru dari dalam.

”Jadi kita sebagai guru menjadi pintu masuk bagi anak-anak dalam mengembangkan kecerdasan dirinya,” kata Dr. Amir Tengku Ramly mengawali pemaparannya, seperti dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Rabu  (24/12/2025).

Doktor bidang Ilmu Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Sumberdaya Manusia ini mengatakan guru harus bisa membantu menggali potensi, bakat dan kecerdasan muridnya. ”Saya kira yang harus dilakukan oleh guru adalah  justru memfasilitasi, memoderisasi anak-anak untuk menemukan kecerdasan yang sejati,” cetusnya.

”Kita sebagai guru tentu terkadang menggunakan kecerdasan kita untuk menemukan kecerdasan murid dan terkadang kita menemukan kecerdasan yang lain hasil latihan kita untuk bisa menterapi aktivitas dan kecerdasan murid ini untuk mencapai apa yang dia cita-citakan,” papar pria kelahiran Sigli, Aceh, 7 Juli 1970.

Secara konsep Tree HR Model, pohon ini, energi itu menggambarkan akar bagi seseorang. Jadi basis para guru mengembangkan kompetensi, karir, basisnya di akar.

” Apa nilai utama yang ingin saya tanamkan melalui profesi guru? Tree HR Model untuk guru yakni akarnya berupa niat, iman, nilai Islam dan energi kepribadian. Batang yakni kompetensi guru dan cabangnya adalah gaya mengajar dan interaksi dengan murid,” paparnya.

”Akar yang jujur, hidup yang tenang. Seorang pegawai muda memilih tetap jujur meskipun peluang manipulasi data dan katrol nilai terbuka lebar. Ia menolak jalan pintas karena nilai amanah telah tertanam kuat dalam dirinya,” jelas Amir Tengku.

Baca Juga : SD IT Dinamika Umat Gelar DU Camp 2025

Kejujuran itu, menurut  Amir Tengku, membentuk karakter konsisten dan dapat dipercaya. ”Dalam jangka panjang, ia dikenal sebagai pribadi berintegritas dan dipercaya memegang tanggung jawab besar. Ini makna Tree HR: Akar kejujuran menumbuhkan batang integritas, menghasilkan buah ketenangan dan kepercayaan,” tandasnya.

Sementara itu, ketua YDU Dr. H. Hasan Basri Tanjung, MA., dalam pemaparannya guru merupakan amanah dan profesi yang sangat mulia. ”Guru bukan sekadar profesi, tetapi amanah peradaban yang mulia,” katanya.

Kemudian dia mengutip Alquran Surat Ibrahim ayat 24: Artinya: Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.

Baca Juga : 20 Murid TK IT Dinamika Umat Ikuti Porseni IGTK Kecamatan Ciseeng dan Parung

”Seperti relevansi Alquran Surat Ibrahim ayat 24, kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat cabangnya menjulang tinggi. Seperti pohon kurma,” ujar HB Tanjung.

”Sejatinya, sebagai mukmin terlebih dia berprofesi sebagai guru, harus memiliki karakter laksana pohon kurma. Setidaknya ada empat karakter mukmin laksana pohon kurma. Pertama, tumbuh di tempat yang baik. Kedua, berbuah sepanjang musim.  Ketiga, bergizi dan tidak mudah busuk. Keempat, tak ada yang terbuang,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *