Tes Calistung Untuk Masuk SD Dihapuskan

SD Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor mengadakan memeriahkan Tarhib (penyambutan) Ramadhan 1444 H, Selasa (21/3/2023). (Foto: Dok SBBI)

Milenianews.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi(Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim meminta sekolah-sekolah untuk menghapus tes baca, tulis dan hitung (calistung) dari proses penerimaan peserta didik baru jenjang SD.

Nadiem menyebutkan, miskonsepsi tentang calistung pada pendidikan anak usia dini saat ini masing sangat kuat di masyarakat.

Baca juga : Wadah Kreativitas Siswa, SD Bosowa Bina Insani Luncurkan Countdown GAS 2023

“Bukan berarti calistung itu bukan topik yang penting untuk diajarkan di PAUD. Saya tidak mau ada salah pengetian di sini. Pengertiannya adalah ada miskonsepsi bahwa hanya calistung yang terpenting dan cara mengajari calistungnya itu salah. Kenapa salah, karena ini menjadi suatu metode yang mengasosiasikan anak-anak PAUD kita, mengasosiasikan sekolah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan,” tutur Nadiem dalam peluncuran merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan mengutip dari Kompas.com, Rabu (29/3).

“Dan ini membuat saya sangat kesal bahwa tes calistung jadi kriteria untuk anak masuk SD,” ungkap kesalnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan PAUD bukan hanya mengedepankan kemampuan calistung. Melainkan juga mengasah kemampuan peserta didik yang bersifat holistik mencangkup kematangan emosi, kemandirian, hingga kemampuan berinteraksi.

“Ini menjadi hal yang tidak bisa lagi di tolerir dan kami mohon bantuan semua bapak/ibu di dalam ruangan ini dan yang menonoton youtube untuk segera menghilangkan eror besar ini seolah-olah SD di Indonesia tidak punya tanggung jawab sama sekali sama calistung dan menjadi tanggung jawab PAUD. Ini mau saya hilangkan miskonsepsi ini. Dan satu hal yang paling menyedihkan adalah presepsi mengenai calistung adalah satu-satunya yang penting dalam pembelajaran,” tegasnya.

Baca juga : Universitas Panca Sakti Bekasi, PTS Pertama yang Buka Program Magister PAUD

Kebijakan transisi PAUD-SD mengatur tiga target perubahan mulai tahun ajaran baru, yaitu:

  1. Tidak ada tes calistung saat PPDB
  2. Menerapkan masa perkenalan untuk peserta didik baru sehingga lebih mudah beradaptasi; serta merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan informasi tentang kebutuhan anak sesuai dengan rambu-rambu asesmen awal yang ada di alat bantu pembelajaran pada dua minggu pertama di awal tahun ajaran baru.
  3. Merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, membangun kemampuan fondasi dan tidak ada tes.

Baca juga : Membiasakan Literasi di Kalangan Murid dan Guru Sekolah Dasar, Yuk Simak Kiatnya

Kebijakan ini sejalan dengan misi yang diampu Bidang 1 OASE KIM, yaitu menguatkan ragam program terkait pengasuhan dan pendidikan karakter yang ada di Indonesia.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *