Tak Hanya Kuliah, Mahasiswa juga Perlu Aktif dalam Organisasi

dosen logika algoritma

Milenianews.com, Jakarta – Bagi mahasiswa, masa kuliah merupakan masa yang tepat untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bisa menambah pengalaman dan keterampilan. Banyak kegiatan di lingkungan kampus yang dapat dimanfaatkan.

Organisasi adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk melatih potensi. Tak hanya dibekali kemampuan menulis proposal, organisasi juga bisa dijadikan ajang untuk melatih problem solving dan public speaking mahasiswa.

Baca juga: Dear Mahasiswa: Kuliah dan Organisasi Bisa Jalan Berbarengan Tanpa Bertabrakan

Banyak cabang organisasi kemahasiswaan yang dapat diikuti oleh mahasiswa, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), dan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Semua organisasi tersebut merupakan jenis organisasi yang ada di bawah naungan Universitas.

Dosen Logika Algoritma Universitas BSI Kampus Karawang, Eka Chandra, S.T., M.Kom., memberikan tanggapannya. Eka mengungkapkan bahwa partisipasi aktif dalam organisasi sangat penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen waktu.

Alokasi waktu 60:40 antara akademik dan organisasi

Eka juga menekankan bahwa tanggung jawab akademik harus menjadi prioritas utama dan tidak boleh terganggu. Menurutnya, alokasi waktu yang efektif—seperti 60% untuk akademik dan 40% untuk organisasi—dapat membantu mencapai keseimbangan yang optimal antara kegiatan akademik dan organisasi.

Hal ini akan memungkinkan mahasiswa untuk meraih prestasi akademik yang baik serta mengembangkan soft skill yang dibutuhkan di masa depan.

“Untuk mahasiswa, aktif di organisasi itu sangat penting menurut saya. Meskipun begitu, porsinya harus disesuaikan, karena perkuliahan adalah tanggung jawab utama di kelas. Jadi, 60% untuk akademik, 40% untuk organisasi. Alasan saya kasih porsi segitu karena jika terlalu fokus di akademik, mereka bisa jadi pasif. Sebaiknya, kegiatan organisasi juga tetap berjalan,” ungkap Eka saat diwawancarai di Universitas BSI Kampus Karawang pada Rabu (8/1).

Sebelum terlibat dalam organisasi, mahasiswa harus tahu betul apa yang akan dilakukan selama ia bergabung ke dalam organisasi tersebut. Bukan hanya sekedar mengikuti tren di lingkungan pertemanan, mereka harus mampu mengatur waktu dan membagi porsi antara kegiatan perkuliahan, dan organisasi. Terlebih lagi jika mahasiswa tersebut berkuliah di malam hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *