Semarak Puncak P5 dan BI Minister SMA Bina Insani: Perpaduan Budaya dan Kreativitas Pelajar

SMA Bina Insani Bogor  menyelenggarakan perayaan puncak Projek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikolaborasikan dengan ajang tahunan BI Minister (Bimasara), Rabu (21/5/2025). (Foto: Dok SBBI)

Milenianews.com, Bogor— SMA Bina Insani, bekerja sama dengan OSIS dan Parent Association Bosowa Bina Insani (PABBI), sukses menyelenggarakan perayaan puncak Projek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikolaborasikan dengan ajang tahunan BI Minister (Bimasara), Rabu (21/5/2025). Acara berlangsung meriah di lingkungan SMA Bina Insani, Bogor, dengan panggung utama yang berlokasi di lapangan basket.

Kegiatan puncak ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Bina Insani, Cucup Shohibul Maqomat, akrab disapa Cuy. Dalam sambutannya, Cuy yang mengenakan pangsi dan ikat kepala tradisional, menyampaikan terima kasih kepada panitia atas persiapan acara yang matang, serta berpesan kepada peserta untuk menjaga sportivitas selama kegiatan berlangsung. Pembukaan ditandai dengan dibunyikannya kecapi oleh Cuy sebagai simbol dimulainya acara.

Ketua PABBI, Dita Pristianti Agusta, turut memberikan sambutan. Ia mengapresiasi semangat dan kreativitas para siswa dalam mempersiapkan acara serta menyampaikan terima kasih kepada para peserta dari berbagai sekolah dan unit yang turut hadir meramaikan kegiatan.

P5 merupakan rangkaian kegiatan kokurikuler yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI. Pada semester genap ini, tema besar yang diusung adalah Nusantara. Ketua pelaksana kegiatan, Nurul Fatiah, menjelaskan bahwa kelas XI mengusung subtema Bhinneka Tunggal Ika, sementara kelas X mengangkat tema Kearifan Lokal.

“Kelas XI semester ini mengikuti kegiatan homestay ke luar kota, sehingga mereka mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika. Mereka merasakan langsung perbedaan kultur antara Sunda dan Jawa. Di tempat homestay yang beragam, mereka juga berbaur dengan masyarakat minoritas,” jelas Nurul dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

“Sementara untuk kelas X, kami mengangkat tema Kearifan Lokal karena saat ini anak-anak sudah kurang mengenal budaya lokal, khususnya budaya Sunda di wilayah Bogor. Mereka menggali budaya yang belum familiar, seperti kawih. Ternyata ini sangat tepat sasaran—kebanyakan dari mereka belum pernah mendengar kawih sebelumnya. Mereka lalu mengeksplorasi dan menciptakan lirik serta musiknya sendiri dengan tema pendidikan dan keagamaan,” tambahnya.

Output dari proyek P5 ini berbeda antara kelas X dan XI. Kelas XI mempresentasikan hasil penelitian selama homestay di Yogyakarta, antara lain mengenai batik, kuliner, dan budaya lokal lainnya. Sedangkan  kelas X menampilkan hasil karya berupa musik kawih dan tarian kreasi yang memadukan unsur tradisional dan kontemporer.

Sementara itu, dalam rangkaian kegiatan BI Minister yang merupakan program kerja OSIS, diadakan tiga jenis lomba untuk siswa SMA sederajat: lomba tari kreasi, story telling, dan vokal solo. Adapun lomba debat telah lebih dahulu dilaksanakan pada 26 April 2025.

Baca Juga : SMA Bina Insani Gelar DIKLATSAR untuk Persiapkan Generasi Tangguh dan Disiplin  

Widi Marmoyo, pembina OSIS SMA Bina Insani, menjelaskan bahwa BI Minister adalah kegiatan tahunan yang bertujuan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah luar, khususnya di wilayah Kota Bogor. Ia menambahkan, “Lomba untuk SMP memang sengaja kami selenggarakan untuk menarik perhatian siswa-siswi SMP agar mereka datang ke SMA Bina Insani dan melihat langsung kemeriahan acara yang diselenggarakan OSIS.”

Adapun hasil lomba yang diumumkan pada hari tersebut adalah sebagai berikut:

Juara 1 lomba tari kreasi: SMA Taruna Terpadu

Juara 1 lomba vokal solo: Alifia Salsabila (SMPN 2 Bojonggede)

Juara 1 lomba story telling: Rizquita Athaya Kirani (SMPN 2 Sukaraja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *