Sekolah Bosowa Bina Insani Laksanakan Kegiatan Pendampingan TOR (Term of Reference) Kerangka Acuan Kerja Sekolah Semester Genap 2025-2026

Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) menggelar kegiatan Pendampingan Pembuatan TOR (Term of Reference) Kerangka Acuan Kerja Sekolah SBB  Semester Genap  2025-2026, di Sekolah SBBI Bogor, 22-23 Desember 2025. (Foto: Dok SBBI)

Milenianews.com, Bogor—Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) menggelar kegiatan Pendampingan Pembuatan TOR (Term of Reference) Kerangka Acuan Kerja Sekolah SBBI  Semester Genap  2025-2026. Kegiatan itu dilaksanakan di Sekolah  SBBI, Bogor, serta  diikuti oleh Tim R & D (Litbang)  SBBI, Executive Principals of SBBI, para kepala sekolah, para wakil kepala sekolah,  para guru, Tim SPMI (Standar Penjaminan Mutu Internal), Ketua Pelaksana Kegiatan Semester Genap TA 2025-2026, dan tim finance  dan supporting dari masing-masing unit.

Adapun jadwalnya  sebagai berikut:

  • Senin, 22 Desember 2025: Unit KB-TK dan SD.
  • Selasa, 23 Desember 2025: Unit SMP dan SMA.

Materi yang diberikan adalah:

  • Materi Umum tentang TOR dan Laporan Kegiatan
  • Pendampingan Pembuatan TOR dan Laporan.

Materi tersebut disampaikan oleh Sudirman  SP (Penanggung Jawab atau PIC Quality Assurance) dan  Lies Rachmawati M.Pd  (PIC Monitoring & Evaluasi/ Monev). “Selama mengikuti kegiatan pendampingan tersebut, para peserta diharuskan membawa sejumlah perlengkapan, antara lain: laptop, Program Satu Tahun Unit, TOR dan Laporan Kegiatan tahun lalu (dengan tipe yang sama) sesuai dengan tugas masing-masing. Selepas mengikuti materi pembekalan, mereka diharuskan melakukan praktik langsung pembuatan TOR (Term of Reference) Kerangka Acuan Kerja Sekolah SBBI semester genap tahun ajaran 2025-2026,” kata PIC of Curriculum & Development Bosowa School Tjutju Herawati M.Pd saat membuka acara.

Chief Executive Officer (CAO) Sekolah Bosowa Bina Insani, Haposan Andy Citra M.Pd, saat memberiakan pengarahan  kegiatan TOR (Term of Reference) Kerangka Acuan Kerja Sekolah SBBI Semester Genap  2025-2026, Senin (22/12/2025),  mengatakan kegiatan tersebut  dilaksanakan dengan niat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada siswa dan orang  tua siswa pada semester genap 2025-2026. “Salah satu kuncinya adalah adanya rencana persiapan kegiatan yang sebaik mungkin,” ujarnya.

Baca Juga : Dalam Rangka Studi Banding, Sekolah Bosowa Bina Insani Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Mentari School Visit

Haposan Andy menambahkan, “Alhamdulillah, sampai saat ini Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI)  sudah mapan dan dikenal luas oleh masyarakat. Namun kita tidak boleh cepat berpuas diri. Kita harus terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, untuk memberikan yang terbaik kepada siswa dan orang tua siswa.  Salah satu caranya adalah menggelar kegiatan pendampingan pembuatan TOR (Term of Reference) Kerangka Acuan Kerja Sekolah SBBI semester genap  tahun ajaran  2025-2026. Tujuannya agar tiap-tiap unit mampu membuat  TOR Kerangka Acuan Kerja sebaik mungkin untuk semester genap 2025-2026.”

Ia menyebutkan refleksi beberapa tahun lalu saat wabah Covid-19 melanda Indonesia dan dunia. “Turbulensi pendidikan sangat luar biasa tantangannya. Ketika terjadi wabah Covid-19, banyak sekolah yang tumbang dan sampai saat ini masih menghadapi tantangan untuk bangkit kembali  (recovery),” ujarnya.

Karena itu, Haposan Andy menegaskan,  kehadiran TOR Kerangka Acuan Kerja semester genap 2025-2025  harus berdampak sebaik mungkin kepada tiga pihak. Yakni: siswa, orang tua siswa, dan  lembaga.

“Seluruh rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada semester genap 2025-2026 harus merupakan kegiatan yang sebaik  mungkin dan berdampak terbaik bagi lembaga (SBBI). Tidak hanya siswa yang puas, tapi juga orang tua siswa yang pada akhirnya terus memilih Sekolah Bosowa Bina Insani untuk menyekolahkan anak-anak mereka, bahkan cucu mereka,”  ujarnya.

Tingkat kepuasan siswa dan orang tua siswa itu tidak hanya sekadar komentar lisan, melainkan dibuktikan melalui survey tertulis, yakni CSI (Customer Satisfaction Index). “Karena itu, setiap selesai melaksanakan suatu kegiatan, tiap-tiap unit harus melalaksanakan CSI kepada orang tua siswa, bahkan juga siswa. Dari hasil CSI itu kita bisa berkaca apakah mutu sekolah kita baik atau masih banyak kekuranannnya ,” kata Haposan Andy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *