Milenianews.com – Di era globalisasi ilmu pengetahuan, publikasi ilmiah telah menjelma sebagai jantung utama dalam mengukur kualitas akademik sebuah perguruan tinggi. Bukan sekadar tumpukan artikel di jurnal, publikasi merupakan wujud nyata dari riset, inovasi, dan kontribusi intelektual dosen maupun mahasiswa kepada masyarakat luas. Cyber University, sebagai salah satu perguruan tinggi yang lahir dengan visi digital dan inovasi, menempatkan publikasi ilmiah sebagai garda terdepan dalam misi mewujudkan kualitas akademik yang unggul dan berdampak.
Melalui publikasi, ide-ide segar yang lahir dari ruang kelas virtual, diskusi penelitian, hingga pengabdian masyarakat dapat menjangkau audiens global. Publikasi pula yang memastikan setiap gagasan tidak hanya berhenti di lingkup kampus, melainkan mengalir menjadi inspirasi, solusi, dan fondasi perubahan nyata di masyarakat.
Dengan kesadaran itulah, Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia secara konsisten membangun tradisi akademik berbasis publikasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, melalui berbagai strategi, pelatihan, hingga pendampingan sistematis.
Baca juga: Website LPPM Cyber University Siap Jadi Pusat Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Mengapa Publikasi Ilmiah Menjadi Garda Terdepan?
Dalam ekosistem pendidikan tinggi, terdapat banyak instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur mutu. Namun, publikasi ilmiah memiliki posisi yang unik. Pertama, publikasi merepresentasikan hasil nyata dari proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kedua, publikasi membuka ruang kolaborasi lintas negara, institusi, dan disiplin ilmu. Ketiga, publikasi memperkokoh reputasi akademik universitas di mata dunia.
Michael Sitorus, selaku Ketua LPPM Cyber University, dalam beberapa kesempatan, menegaskan bahwa publikasi bukan sekadar kewajiban administratif. Lebih jauh, publikasi adalah bukti kontribusi intelektual sekaligus bentuk akuntabilitas perguruan tinggi kepada publik.
“Publikasi ilmiah adalah wajah universitas. Dari sana dunia menilai apakah kita benar-benar hadir membawa perubahan atau hanya sekadar ada dalam statistik,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima milenianews.com, Selasa (2/9).
Persaingan Perguruan Tinggi dan Peran Publikasi
Di tingkat internasional, lembaga pemeringkat dunia seperti QS World University Rankings maupun Times Higher Education (THE) menempatkan publikasi ilmiah sebagai indikator utama dalam menentukan posisi perguruan tinggi. Jumlah artikel yang terindeks di Scopus, Web of Science, dan DOAJ, serta tingkat sitasi menjadi tolok ukur yang menentukan apakah suatu kampus layak disebut unggul.
Indonesia sendiri, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menekankan pentingnya publikasi dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini tercermin dalam kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong mahasiswa dan dosen untuk aktif berkarya melalui penelitian dan publikasi.
Cyber University menjawab tantangan itu dengan menegaskan identitasnya sebagai kampus digital yang adaptif. Bagi Cyber University, publikasi bukan sekadar tuntutan birokrasi, melainkan ruh dari peradaban akademik yang ingin dibangun.
Baca juga: LPPM Cyber University Susun Program Kerja, Fokus Tingkatkan Mutu Riset dan Pengabdian
Strategi Cyber University dalam Membangun Budaya Publikasi
Untuk memastikan publikasi menjadi garda terdepan, Cyber University merumuskan sejumlah strategi komprehensif:
- Pendirian dan Penguatan Jurnal Ilmiah
Cyber University mengelola sejumlah jurnal ilmiah yang terbit secara berkala, salah satunya Innovation and Business (Innobiz). Jurnal ini menjadi wadah bagi dosen, mahasiswa, dan peneliti eksternal untuk berbagi karya di bidang inovasi dan bisnis. - Pendampingan Reviewer dan Penulis
Melalui program pelatihan dan workshop, Cyber University melibatkan reviewer internal agar memiliki kompetensi setara dengan reviewer jurnal bereputasi internasional. Pendampingan ini memastikan proses review berjalan objektif, adil, dan meningkatkan kualitas naskah. - Insentif Publikasi
Cyber University memberikan penghargaan bagi dosen dan mahasiswa yang berhasil menembus jurnal bereputasi internasional. Insentif tidak hanya berbentuk finansial, tetapi juga pengakuan akademik. - Kolaborasi Riset dan Publikasi
Menggencarkan kolaborasi lintas fakultas, bahkan dengan universitas mitra dalam dan luar negeri. Kolaborasi ini mendorong lahirnya publikasi yang lebih inovatif, multidisipliner, dan berdampak luas. - Penguatan Kapasitas Digital
Sebagai universitas berbasis teknologi, Cyber University memanfaatkan platform Open Journal System (OJS) untuk mengelola jurnal. Transparansi, akses terbuka, dan sistematisasi manajemen artikel menjadi kunci agar publikasi semakin mudah dijangkau publik.
Publikasi sebagai Bentuk Tanggung Jawab Intelektual
Dosen Cyber University menyadari bahwa publikasi bukan sekadar pemenuhan kewajiban tridharma. Dr. Ahmad Siregar, salah satu peneliti di bidang teknologi informasi, menyebut bahwa publikasi adalah bentuk tanggung jawab akademisi kepada masyarakat.
“Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di ruang kuliah atau di kepala dosen. Ia harus dituliskan, dibagikan, dan diuji melalui publikasi. Tanpa itu, ilmu akan mati dan kampus kehilangan ruhnya,” tegasnya.
Senada dengan itu, mahasiswa pun didorong untuk aktif menulis. Universitas memberikan ruang khusus melalui program student journal yang memungkinkan mahasiswa menerbitkan karya ilmiah sejak dini. Tujuannya, membentuk tradisi menulis dan riset yang kuat sejak awal.
Baca juga: LPPM Cyber University Tunjukkan Keberhasilan Publikasi Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat