Milenianews.com, Depok– Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Dr. Himawan Bayu Aji, S. H., S.I.K., M.H., mengatakan, di era digital seperti saat ini, perkembangan teknologi serta internet telah banyak memberi kontribusi positif terhadap efektivitas dan efisiensi pekerjaan, baik bagi pemerintah, wiraswasta, maupun dunia pendidikan, sehingga hal ini dipandang sebagai proses awal menuju tercapainya kesejahteraan.
“Salah satu contoh perkembangan pesat dalam teknologi saat ini yaitu Artificial Intelligence,” kata Brigjen Pol Dr. Himawan Bayu Aji, S. H., S.I.K., M.H., saat memberikan keynote speech pada acara Seminar dan Launching UNM AI Center di Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kampus Margonda, Depok, Rabu (18/12/2024).
Ia menambahkan, Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi di bidang ilmu komputer yang mensimulasikan kecerdasan manusia ke dalam mesin / komputer untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. AI pertama kali dikenalkan pada tahun 1956 dalam acara pertemuan para Ahli IT di Dartmouth, Amerika Serikat oleh John McCarthy, seorang Profesor dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Pada konferensi tersebut dijelaskan tujuan utama kecerdasan buatan, yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia serta mendesain mesin agar dapat menirukan kelakukan manusia tersebut.
“Perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI) telah membuka jendela ke masa depan yang sebelumnya hanya bisa kita bayangkan,” kata Brigjen Himawan Bayu Aji dalam kata sambutan yang dibacakan oleh Kombes Pol. Radiant S.I.K., M.Hum. selaku Kepala Sub-Direktorat III, Dit Tipidsiber Bareskrim Polri.
Saat ini, kata dia, AI dapat melakukan tugas-tugas kompleks dengan keakuratan dan efisiensi yang mengagumkan. Dewasa ini AI yang sering digunakan masyarakat Indonesia yaitu Generatif AI. Generatif AI adalah Artificial Intelligence yang berfokus pada penciptaan konten baru berdasarkan pola dan data yang telah ada, sehingga di proses menghasilkan teks, gambar, audio, dan video yang menyerupai hasil karya manusia.
Sebagai contoh Generatif AI adalah:
1.ChatGPT: ChatGPT dapat menghasilkan teks berdasarkan inputan manusia. Biasanya pengguna menggunakan ChatGPT dalam membantu kegiatan sehari-hari seperti menulis artikel, cerita, puisi atau konten lainnya.
2.DALL-E: DALL-E memungkinkan user untuk menghasilkan sebuah gambar dari deskripsi teks. Biasanya pengguna menggunakan DALL-E untuk menggabungkan suatu gambar dengan objek lainnnya sehingga menghasilkan suatu ilustrasi atau desain grafis.
Dua contoh tersebut, kata dia, merupakan contoh Generatif AI yang dimanfaatkan secara positif dalam kegiatan sehari-hari. Namun, perlu diketahui bahwa selain dimanfaatkan secara positif, Generatif AI juga dapat disalahgunakan dalam upaya pelanggaran hukum.
“Kehadiran AI bisa menjadi solusi sekaligus ancaman, sehingga kita harus bijak dalam pemanfaatannya. Salah satu filosofi dari AI yaitu “AI Bagaikan Pedang Bermata Dua, Kehadirannya dapat menjadi Solusi sekaligus Ancaman”,” kata Brigjen Bayu Himawan Aji mengingatkan.



 











