Pendidikan di Era 5.0: Kolaborasi Digital untuk Pembelajaran Cerdas dan Inklusif

Yayasan Graha Islam Cendikia – yang membawahi Sekolah Prestasi Global-Depok -- menggelar sebuah forum pendidikan bertajuk "Pendidikan di Era 5.0: Kolaborasi Digital untuk Pembelajaran Cerdas dan Inklusif", Jumat, 11 April 2025. (Foto: Dok PresGo)

Milenianews.com, Depok-Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital global, Yayasan Graha Islam Cendikia – yang membawahi Sekolah Prestasi Global-Depok– menggelar sebuah forum pendidikan bertajuk “Pendidikan di Era 5.0: Kolaborasi Digital untuk Pembelajaran Cerdas dan Inklusif”, pada Jumat, 11 April 2025, pukul 09.00 WIB di Depok. Acara ini dihadiri oleh ratusan dewan guru dari unit TK, SD, dan SMP Prestasi Global, serta dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Graha Islam Cendikia, dan Direktur Utama Sekolah Prestasi Global H. Ahmad Faisal, S.H.I.

Momentum ini menjadi ajang refleksi sekaligus proyeksi arah pendidikan masa depan di tengah derasnya arus era Society 5.0 – sebuah era di mana teknologi dan kemanusiaan diupayakan saling bersinergi, bukan saling meniadakan. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Graha Islam Cendikia menyampaikan urgensi untuk beradaptasi secara aktif dengan teknologi. “AI bisa menjadi sahabat jika kita mampu beradaptasi dengannya, dan bisa menjadi musuh jika kita tidak menguasainya,” ujarnya tegas, menyoroti tantangan sekaligus peluang yang ditawarkan oleh kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan.

Acara yang dikemas secara interaktif ini menghadirkan sesi diskusi, workshop praktis, dan pelatihan penggunaan platform digital sebagai bagian dari strategi pembelajaran. Para guru diberikan pembekalan tentang cara mengintegrasikan teknologi AI dalam proses belajar mengajar, termasuk pemanfaatan learning analytics, edutech tools, hingga strategi personalized learning yang mampu menyesuaikan materi dengan kebutuhan tiap siswa.

Ahmad Faisal, S.H.I., dalam paparannya menyampaikan bahwa kolaborasi antara guru, siswa, dan teknologi harus dibangun dengan prinsip inklusivitas dan kecerdasan sosial. “Teknologi bukan sekadar alat bantu, tapi juga ruang interaksi baru yang membuka akses lebih luas bagi pendidikan yang merata dan menjangkau semua kalangan,” jelasnya.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa Yayasan Graha Islam Cendikia dan unit-unit pendidikan di bawahnya tidak hanya siap menghadapi era digital, tetapi juga mengambil langkah konkret untuk memimpin perubahan. Suasana acara berlangsung kondusif dan antusias, terlihat dari partisipasi aktif para guru yang berdiskusi, mencoba perangkat digital, hingga merancang model pembelajaran berbasis AI secara kolaboratif.

Dengan dilaksanakannya agenda ini, diharapkan akan tercipta lingkungan pendidikan yang lebih adaptif, inovatif, dan responsif terhadap dinamika zaman. Pendidikan Era 5.0 bukanlah ancaman, melainkan sebuah peluang untuk menjadikan proses belajar mengajar lebih manusiawi melalui pemanfaatan teknologi secara bijak dan strategis.

Melalui kolaborasi digital yang terencana dan inklusif, transformasi pendidikan kini bukan lagi wacana, melainkan kenyataan yang tengah dibangun – dimulai dari ruang-ruang kelas di Depok, menuju masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerdas dan berdaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *