Milenianews.com, Chiang Rai– Pembelajaran dengan Metode Abjadi Jilid Dua kembali dilanjutkan di Yayasan Civilize Pittaya School, Chiang Rai Thailand. Kegiatan ini diikuti oleh para siswa yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam belajar. Menariknya, materi yang telah diajarkan dapat mereka ingat dengan baik meski pembelajaran ini relatif singkat.
Kegiatan ini merupakan acara Pengabdian Masyarakat di kota dingin Chiangrai, Thailand Utara yang dilaksankan atas kerja sama Attarkiah Islamiah Institute & Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta, Indonesia. Kegiatan tersebur dilaksankan pada tanggal 10-24 December 2024 di Sekolah Civilize Pittaya, Kecamatan Maechan dan Desa Huwaisan Chiangrai, Kecamatan MuangChiangrai, Provinsi Chiangrai.
Selain Metode Abjadi, para siswa juga diajarkan shalawat Thibbil Qulub dan Sifat 20, yang menjadi bagian dari pengenalan keislaman. Siswa-siswa ini memiliki latar belakang unik: mereka baru memeluk Islam dan berbeda keyakinan dengan orang tua mereka. Berasal dari pedalaman dan pegunungan dengan taraf ekonomi yang masih di bawah rata-rata, semangat mereka patut diacungi jempol.
Baca Juga : IIQ Jakarta Hadir di Pedalaman Chiang Rai Tailand, Ajarkan Alquran dan Shalawat
Pak Paishan Toryib, selaku penasehat Yayasan Civilize Pittaya School, mengungkapkan apresiasi tinggi kepada IIQ Jakarta yang hadir memberikan pengabdian. “IIQ Jakarta adalah institusi dari luar negeri pertama yang mengadakan kegiatan ini di yayasan kami. Ini akan menjadi catatan penting dalam sejarah dan profil yayasan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Senin (16/12/2024).
Lebih lanjut, Pak Paishan menceritakan tantangan yang dihadapi siswa dalam mempertahankan keislamannya. Salah satunya adalah kisah seorang siswa yang menolak menyiapkan minuman keras ketika pulang liburan di rumah. Awalnya, sikap teguh anak tersebut memicu kemarahan orang tuanya. Namun, pada akhirnya, keteguhan itu justru menginspirasi kedua orang tuanya untuk memeluk Islam.
Pak Paishan berharap kegiatan pengabdian dari IIQ Jakarta ini bisa diperpanjang. “Saya harap IIQ Jakarta melanjutkan kegiatan ini minimal 3 bulan, atau bahkan 6 bulan. Anak-anak kami masih sangat membutuhkan ilmu-ilmu dari IIQ,” tutupnya dengan haru.