Milenianews.com, Bogor—Salah satu hati hadits yang masyhur di kalangan umat Islam adalah keutamaan berbakti kepada orang tua. Dalam hal ini Rasulullah menegaskan, urutan prioritasnya adalah berbakti kepada ibu lebih terlebih dahulu (beliau menyebutkan tiga kali), baru kemudian berbakti kepada bapak.
“Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata, “Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ayahmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut Ustadz Hamdi Lc, pesan hadits di atas bukan hanya tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua (ibu dan bapak). “Pesan hadits ini adalah tentang prioritas kebaikan, yakni orang-orang yang berhak mendapatkan kebaikan kita,” kata Ustadz Hamdi Solah Al Bakry, Lc saat mengisi Pengajian Guru dan Karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jumat (26/1/2024).
Baca Juga : SD Bina Insani Gelar Sharing Session “Best Practice” Pendidikan di Korea
Ia menambahkan, “Orang yang paling berhak mendapat kebaikan dari kita adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Keluarga inti kita paling berhak mendapat kebaikan dari kita. Keluarga adalah prioritas.”
Misalnya sedekah. “Prioritas sedekah adalah keluarga inti kita. Yakni, ibu, ayah, suami, istri, anak, adik, kakak. Baru kemudian saudara sepupu dan lain-lain. Baru kemudian tetangga dan yang lain-lain,” ujarnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.