Membiasakan Literasi di Kalangan Murid dan  Guru Sekolah Dasar, Yuk Simak Kiatnya

SDN Kranji 1 Kota Bekasi menggelar sharing session terkait literasi di kalangan siswa dengan mengundang narasumber dari Ikapi DKI Jakarta, Rabu (8/2/2023). (Foto-foto: Dok Ikapi DKI)

Milenianews.com, Bekasi- Bagaimana membiasakan literasi pada anak-anak? Tema ini menjadi menarik minat  di lingkungan sekolah dasar (SD) dengan mengundang pelaku penerbitan di Ikapi DKI Jakarta. SDN Kranji 1 Kota Bekasi yang secara geografis berbatasan langsung dengan Ibu kota Jakarta memiliki keprihatinan akan kekurangan literasi di kalangan murid-murid dan  guru-gurunya.

Pada Rabu (8/2/2023) pagi,  dua orang pengurus Ikapi DKI Jakarta yang diwakili oleh Sekretaris Husni Kamil dan  Bidang Diklat Tatang T. Sundesyah diundang oleh Ibu Anita, guru SD Kranji 1, menjadi nara sumber dalam sharing sesion di hadapan murid-murid dan  guru-guru SDN Kranji 1.

Acara diawali pembukaan oleh Kepala Sekolah SDN Kranji 1, Ibu  Rina Komalawati, dilanjutkan pemaparan dari Husni Kamil. Ia mengungkapkan bahwa tokoh-tokoh dunia, juga para youtuber yang telah akrab di kalangan anak muda sekarang ini — sebutlah Raditya Dika, Atta Halilintar —  tak bisa dilepaskan sari kegandrungan mereka membaca.

“Mereka adalah orang-orang yang melek literasi. Bagaimana mereka bisa membuat konten kalau tidak memiliki asupan yang bergizi. Yakni banyak membaca, baik melalui buku-buku cetak maupun digital. Karena kegiatan bisa menulis itu diawali dari membaca,” kata Husni Kamil.

Buat para guru,  Husni dan Tatang memberikan kiat-kiatnya dengan membuat kebiasaan membaca di kalangan murid, juga guru-gurunya. Buatlah tabel yang memuat judul buku, pengarang/penulis, penerbit, jumlah halaman, isi buku, dan pertanyaan terkait  bagian buku yang dibacanya itu. Tabel itu harus diisi setiap hari, dan setiap minggu disetorkan, lalu dibuat sessi story telling, baik bagi murid-murid, juga guru-gurunya.

Baca Juga : Dorong Literasi, PT. RBT dan Yagemi Sumbangkan Buku kepada Warga Desa Bukit Layang, Bangka

“Dengan adanya kegiatan tersebut, dan dipantau secara rutin membaca akan menjadi kebiasaan. Malah murid-murid itu nantinya akan menagih kepada guru atau sekolah buku untuk dibaca,” kata Tatang.

Sharing session itu berlangsung dalam dua sesi. Pertama dilakukan untuk murid-murid kelas 4 hingga kelas 6 SD yang didampingi oleh guru-gurunya. Kemudian sesi khusus untuk guru-gurunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *