Latih Entrepreneur Sejak Dini, SD IT Dinamika Umat Gelar Business Day

SD IT Dinamika Umat, Telaga Kahuripan, Bogor, Jawa Barat menggelar kegiatan Business Day, Rabu (5/2/2025). (Foto: Dok SD IT Dinamika Umat)

Milenianews.com, Bogor– Pagi itu, cuaca cerah menyambut ratusan murid yang baru tiba di sekolah. Ada pamandangan yang berbeda dari hari biasanya. Murid kelas IV, V, dan VI, SD IT Dinamika Umat, Telaga Kahuripan, Bogor, Jawa Barat, selain membawa tas punggung berisi buku dan alat tulis, ada juga yang membawa box kontainer, termos es, kompor gas portable, panci, langseng, godybag, dan kantong kresek serta kardus berukuran sedang.

Rupanya, hari itu, Rabu  (5/2/2025), sekolah yang memiliki branding “Model Sekolah Bersih Tanpa Cleaning Service”  ini menggelar Bussiness Day.  Beberapa murid yang diantar orang tuanya menggunakan mobil maupun motor terlihat menurunkan satu persatu barang bawaan yang tak lain adalah makanan atau minuman yang akan dijual pada acara Bussiness Day yang setiap tahun dihelat.

Setelah melaksanakan shalat Dhuha, beberapa murid terlihat hiruk-pikuk menata stand jajanan. Felica N Elfachira, murid kelas V (lima) Uswah, misalnya. Dia bersama lima temannya terlihat sibuk menata dagangannya berupa mie goreng jawa yang sudah dikemas menggunakan mika tersusun rapi di atas meja.

Sebanyak 24 stand disiapkan di lapangan parkir SD IT Dinamika Umat. Kegiatan ini mengusung tema ”Tumbuh Jiwa Kewirausahaan, Kreatif Inovasiku” , dan berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 09.30 WIB.

Menu yang tersaji mulai dari siomay,  cilok, mpek-mpek,  ceker mercon, batagor, sate ayam dan lontong, cireng isi ayam, mie ayam, bakso malang, tempe mendoan, salad buah, seblak, lumpia goreng, mie goreng jawa, salad buah.

Sementara aneka minuman terdiri dari: es milo, es campur, es semangka,  es kuwut, es kapucino cingcau, es kopyor, es jeruk, es teh manis, dan jus buah.

Baca Juga : SD IT Dinamika Umat Gelar Tasyakuran Tahfidz Al-Qur’an Juz 30

Saat bel tanda istirahat berbunyi, tepat pukul 09.00 WIB, ratusan murid mulai dari kelas I, II, dan III serta murid SMP-SMA IT Dinamika Umat langsung menyerbu stand jajanan yang sudah siap melayani pembeli. Seluruh murid menyemut mengerubungi stand-stand untuk mencari aneka jajanan yang bisa mereka nikmati pada saat jam istirahat.

Bapak dan Ibu guru serta karyawan SIT Dinamika Umat pun terlihat antusias berburu aneka makanan dan minuman yang dijajakan. Tampak pula di tengah-tengah keramaian, Ketua Yayasan Dinamika Umat, Dr.H.Hasan Basri Tanjung, MA., yang hadir menyaksikan kegiatan hari itu langsung dikerumuni murid-murid untuk sekadar bersalaman dan menyapa.

Menanamkan Jiwa Kewirausahaan

Kepala SD IT Dinamika Umat, Ustadz Asep Kusnadi, M.Pd.I., mengatakan program Bussiness Day selain sebagai kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi di dalam kurikulum merdeka juga menjadi salah satu kegiatan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan.

”Pagi ini kami telah melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancaka (P5) dengan tema kewirausahaan dan alhadulillah berjalan dengan lancar,” kata Ustadz Asep Kusnadi seperti dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Rabu  (5/2/2025).

Baca Juga : Sehari Bersama Ibu di SIT Dinamika Umat: Dari Fashion Show sampai Spiritual Parenting    

Lebih lanjut pria kelahiran Bogor, 43 tahun silam ini memaparkan bahwa tujuan dari program ini selain menumbuhkan jiwa kewirausahaan juga melatih kandirian. ”Bussiness Day ini bertujuan pertama, menumbuhkan jiwa entrepreneur kepada anak-anak. Kedua, menumbuhkan sikap kemandirian kepada diri anak-anak dan  juga ketekunan, kejujuran, serta literasi di dalam keuangan,” ujarnya.

Kegiatan ini tentunya tidak terlepas dari peran penting orang tua. ”Untuk itu kami himbau kepada semua orangtua untuk mendukung  kegiatan Business Day ini. Agar tujuan yang akan kita capai yakni mengenal dan menanamkan jiwa entrepreneur kepada anak-anak dapat terwujudkan,” tandas Asep.

”Harapan dari kegiatan ini mereka sudah punya modal dasar jiwa kewirausahaan. Dimulai dari pengelolaan modal, kerja  sama, kemudian hasil usahanya. Tidak lupa dari kegiatan ini kami mengajarkan untuk berinfak setelah mereka selesai kegiatan Bussiness Day-nya. Kami juga berharap ke depannya mereka menjadi pengusaha yang dermawan tidak melupakan zakat sebagai kewajiban seorang muslim yang berkecukupan,” ucap ayah tiga anak ini.

Selain Bussiness Day, Asep menambahkan,  pihaknya juga melakukan gelar karya yang merupakan bagian dari P5. Hasil karya murid dari kelas I sampai kelas VI dipamerkan. ”Jadi sambil belanja mereka bisa melihat-lihat hasil karya mereka yang dipajang di display gelar karya. Harapannya ini juga memberi motivasi buat mereka untuk lebih berkarya lagi di masa yang akan datang. Semoga semua anak-anak menjadi orang sukses di masa yang akan datang dan mulia di hadapan Allah SWT,” ujarnya.

Kebahagian terpancar pada wajah-wajah murid yang baru saja selesai melaksanakan Bussiness Day. Hanya dalam hitungan waktu 30 menit seluruh stand makanan dan minuman sudah habis terjual. Muhammad Faathir Alfath, murid kelas VI Amanah misalnya. Bersama teman satu kelompoknya Akio, Muhammad Ihsan, Faiz Sulaeman, Alif Nur Syahid, Alif Ramadhan, semua bersuka cita karena es campur yang mereka jual  ludes terjual.

”Senang berjualan, kalau melihat pembeli suka kita penjual jadi senang. Apalagi jualan kita hari ini habis,” kata Faathir.

Faathir menjelaskan modal yang dibutuhkan didapat dari patungan. Setiap orang dikenakan sebesar Rp 25 ribu. Saat dagangannya habis, uang terkumpul ada Rp 230 ribu. ”Modalnya Rp 150 ribu sekarang dapet Rp 230 ribu keuntungan 80 ribu,” ungkap Faathir bangga.

Faathir menceritakan, satu hari sebelum pelaksanaan mereka sudah belanja buah-buahan dan bahan  kebutuhan untuk membuat es campur.

”Kami belanja buah pear, apel, buah naga, melon, nata de coco, nutrijel mangga, nutrijel cingcau, nutrijel strawberry, belanja kemarin sore setelah pulang sekolah. Kemudian pagi sebelum berangkat sekolah semua bahan diracik di rumah Akio karena rumahnya yang paling dekat dengan sekolah. Harga jual,  Rp 5 ribu untuk ukuran cup besar dan Rp 3 ribu cup kecil,” kisah Faathir seraya menambahkan keuntungannya akan dibagi rata kepada  seluruh anggota dan diinfakkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *