Kurikulum OBE Siap Bikin Mahasiswa Makin Jagoan di Dunia Kerja

Kurikulum Outcome-Based Education (OBE)  bukan sekadar tren, tapi kebutuhan! (Foto: Dok UBSI)

Milenianews.com, Bogor– Pendidikan tinggi zaman sekarang nggak bisa lagi pakai cara lama. Dunia kerja makin dinamis, industri makin gesit, dan teknologi berkembang tanpa ampun. Lulusan perguruan tinggi dituntut nggak cuma jago teori, tapi juga harus punya skill yang relevan dan siap pakai.

Nah, Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) paham betul akan hal ini. Makanya, UBSI tancap gas dengan Sosialisasi Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dan Metode Pembelajaran FTI, yang kali ini sukses digelar di UBSI Kampus Cilebut.

Acara yang dihadiri para dosen dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) UBSI Kampus Bogor ini bertujuan memperkenalkan metode pembelajaran berbasis OBE, sebuah sistem yang fokusnya nggak lagi sekadar menyampaikan materi, tapi memastikan mahasiswa benar-benar paham, menguasai, dan siap mengaplikasikan ilmunya di dunia nyata.

Dekan Fakultas Teknik dan Informatika UBSI, Rachmat Adi Purnama, yang menjadi narasumber utama dalam acara ini menegaskan bahwa OBE bukan sekadar tren, tapi kebutuhan!

“Dengan sistem ini, mahasiswa nggak cuma sekadar lulus, tapi benar-benar punya skill dan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Dunia industri menuntut tenaga kerja yang adaptif, inovatif, dan mampu berpikir kritis. OBE memastikan mahasiswa siap menghadapi tantangan tersebut,” jelasnya, dalam keterangan pers, Selasa (25/3/2025).

Metode OBE menitikberatkan pada capaian pembelajaran yang jelas dan terukur. Dengan kata lain, mahasiswa UBSI nggak cuma belajar teori, tapi juga dibekali keterampilan praktis yang langsung bisa diaplikasikan di industri.

Baca Juga : BSI Peduli, UBSI Kampus Pontianak Lakukan Kunjungan dan Santunan di Panti Asuhan Aisyiyah

Para dosen yang hadir nggak cuma duduk manis. Mereka aktif berdiskusi, bertukar pengalaman, dan menggali cara terbaik untuk menerapkan OBE dalam sistem pembelajaran UBSI. Salah satu fokus utama yang dibahas adalah bagaimana menyusun perangkat pembelajaran berbasis OBE dan mengukur capaian mahasiswa secara lebih efektif.

Diskusi ini juga menyoroti bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran. Mulai dari e-learning, gamifikasi, hingga penerapan AI dalam kelas virtual, semuanya dibahas demi menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi mahasiswa.

Sosialisasi ini baru langkah awal. FTI UBSI berencana mengadakan pelatihan lanjutan dan workshop implementasi kurikulum berbasis OBE guna memastikan dosen benar-benar menguasai konsep ini dan bisa mengaplikasikannya dengan optimal di kelas.

“Kami ingin memastikan bahwa lulusan UBSI bukan hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan dan sikap profesional yang siap bersaing di dunia industri,” tegas Rachmat.

Dengan perubahan kurikulum ini, UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif, semakin mempertegas visinya sebagai Kampus Digital Kreatif yang selalu beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Ke depan, FTI UBSI akan terus melakukan pembenahan agar kualitas pengajaran semakin optimal dan menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak hanya berijazah, tapi juga berdaya saing tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *