Kisah Sukses Alumni UNM: Heri Suprihatin Membangun Brand Teh Hijau 134 dari Nol

Heri Suprihatin, alumni UNM  Prodi Sistem Informasi, berhasil membangun usaha minuman teh dengan brand Teh Hijau 134. (Foto: Dok UNM)

Milenianews.com, Jakarta– Heri Suprihatin, alumni Universitas Nusa Mandiri (UNM) Prodi Sistem Informasi, berhasil membangun usaha minuman teh dengan brand Teh Hijau 134. Usaha ini bermula dari keinginannya untuk memiliki bisnis yang awet, berkesinambungan, dan mampu membuka lapangan kerja bagi banyak orang.

“Saya punya cita-cita untuk membangun usaha yang tidak musiman dan bisa bertahan lama. Akhirnya, terpikir untuk menjual teh hijau,” ujar Heri dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Jumat (28/2/2025).

Sebelum memulai, ia melakukan berbagai percobaan resep hingga akhirnya menemukan formula yang pas dan siap dipasarkan. “Teh Hijau 134 menawarkan minuman teh yang sehat, tanpa pengawet, dan menggunakan 100% gula asli,” katanya.

Heri memulai usahanya pada Oktober 2023 dengan visi menjadi salah satu brand teh hijau nomor satu di Indonesia.

“Visi saya adalah menjadikan Teh Hijau 134 sebagai brand terkemuka di Indonesia. Untuk mencapainya, saya berencana memperluas jaringan pemasaran dan lebih aktif di media sosial,” jelasnya.

Baca Juga : Dari Kelas ke Kantor! Mahasiswa Sains Data UNM Eksplor Karier Lewat Internship Experience Program (IEP)

Selain itu, Heri juga berpartisipasi dalam berbagai event untuk memperkenalkan brandnya kepada masyarakat. Motivasi Heri dalam berwirausaha berasal dari keyakinannya bahwa 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari usaha mandiri. Saat ini, ia telah memiliki 6 karyawan dan sekitar 80 mitra bisnis. Konsumen Teh Hijau 134 berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

“Konsumen kami sangat beragam, dari anak kecil sampai kakek nenek. Ini menunjukkan bahwa teh hijau memang disukai oleh semua usia,” ungkap Heri.

Omzet yang diperoleh Heri dari kemitraan pada tahun 2024 mencapai Rp 350 juta dengan keuntungan bersih 20%. Selain itu, repeat order bulanan juga memberikan omzet sekitar Rp 30-50 juta. Meski demikian, Heri mengakui bahwa cuaca buruk, terutama saat hujan, menjadi salah satu kendala yang dihadapinya.

“Cuaca sangat memengaruhi penjualan, terutama saat hujan. Tapi kami terus berusaha mencari solusi untuk mengatasi hal ini,” katanya.

Untuk mengembangkan usahanya, Heri aktif melakukan silaturahmi, beriklan baik secara organik maupun berbayar, serta rajin mengikuti event dan komunitas UMKM. “Kunci sukses dalam berwirausaha adalah berani memulai. Kalau tidak dimulai, kita tidak akan tahu hasilnya dan tidak bisa melakukan evaluasi,” tegasnya.

Ia juga memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha, yaitu memulai dengan franchise atau kemitraan, mencari mentor, dan melakukan analisis usaha sebelum memulai.

Heri berharap agar Universitas Nusa Mandiri terus memotivasi mahasiswanya untuk berani membuka usaha. “Saya berharap Nusa Mandiri bisa lebih banyak mengadakan kegiatan yang mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Selain itu, data alumni yang sudah sukses berwirausaha juga perlu diupdate agar bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya,” tutup Heri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *