Milenianews.com – Dunia fintech terus berkembang pesat, menuntut generasi muda untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Namun, di tengah persaingan yang ketat, ada satu nilai yang tak boleh dilupakan yakni, kerendahan hati. Hal inilah yang menjadi pesan utama dari Fintech Hackathon 2025, sebuah ajang bergengsi yang mempertemukan talenta-talenta muda dari berbagai negara.
Ajang Fintech Hackathon 2025 yang digelar di Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia, pada 25–29 Agustus 2025, menjadi saksi bisu semangat inovasi dan kolaborasi. Mahasiswa dari UTP dan Cyber University berlomba-lomba menyulap ide brilian menjadi prototype nyata yang relevan dengan kebutuhan dunia keuangan digital. Kompetisi ini bukan hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kerja sama tim.
Baca juga: Dari Pengalaman ke Penghargaan: Kisah Inspiratif Hanum Usai Terima Penghargaan Internasional
Salah satu sosok inspiratif yang hadir dalam ajang ini adalah Rianti Rozalina, dosen muda Program Studi (Prodi) Bisnis Digital Cyber University, yang juga menjadi satu-satunya juri perempuan. Pengalaman ini menjadi kesempatan berharga baginya untuk belajar dan bertukar pandangan dengan para profesor dan pakar fintech dunia.
“Jujur, rasanya seperti mimpi bisa duduk di antara profesor dan pakar fintech dunia. Ini bukan sekadar menilai, tapi juga belajar dan bertukar pandangan,” ungkap Rianti.
Kerendahan Hati di Tengah Persaingan Global
Namun, ada satu hal yang paling berkesan bagi Rianti, kerendahan hati para ahli fintech yang ia temui. Meskipun memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, mereka tetap rendah hati dan terbuka untuk belajar hal baru.
“Yang paling saya sukai adalah bertemu dengan orang-orang super berpengalaman, profesional, tapi tetap humble. Seperti pepatah padi, semakin berisi, semakin merunduk,” ujarnya.
Pesan ini menjadi pengingat penting bagi Rianti, dan juga bagi kita semua, bahwa ilmu sejati tidak diukur dari gelar atau posisi, melainkan dari kerendahan hati untuk terus belajar. Di era digital yang serba cepat ini, di mana informasi mudah diakses dan inovasi terus bermunculan, kerendahan hati menjadi kunci untuk terus berkembang dan relevan.
“Personal branding memang penting, tapi jangan sampai membuat kita lupa diri. Ingatlah, di atas langit masih ada langit,” tambahnya.
Pembelajarang yang Diambil Cyber University
Kisah Rianti di Fintech Hackathon 2025 bukan hanya tentang keterlibatan dosen muda Indonesia di forum internasional. Lebih jauh, ia membawa inspirasi bagi mahasiswa dan generasi muda, bahwa kesempatan global bukan sekadar mimpi. Dengan dedikasi, keberanian melangkah, dan kerendahan hati, mimpi itu bisa menjadi kenyataan.
Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia menyadari betul pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Melalui kurikulum yang relevan, dosen-dosen yang kompeten, dan kerja sama dengan berbagai pihak, Cyber University berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya ahli di bidang fintech, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerendahan hati dan integritas.
Rianti pun berharap, dengan adanya ekosistem yang suportif, mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.
Fintech Hackathon 2025 menjadi momentum penting untuk menyadari bahwa kesuksesan di era digital bukan hanya tentang penguasaan teknologi, tetapi juga tentang pengembangan karakter. Kerendahan hati, kemampuan berkolaborasi, dan semangat untuk terus belajar adalah kunci untuk meraih kesuksesan jangka panjang. Mari terus berinovasi, berkontribusi, dan tetap rendah hati dalam setiap langkah yang kita ambil.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.
