Milenianews.com, Ternate— Universitas Khairun (Unkhair), Ternate memainkan peran penting dalam pembangunan kepulauan di Maluku Utara. Hal itu ditegaskan oleh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS saat mengisi Simposium Regional Kepulauan “Transformasi Ekonomi Biru untuk Indonesia Maju” yang digelar di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Khairun, Ternate, Rabu (18/12/2024).
Prof. Rokhmin menyebutkan, setidaknya ada delapan peran yang bisa dilakukan oleh Universitas Khairun dalam memajukan pembangunan di Maluku Utara.
Pertama, sebagai pusat pendidikan tinggi. “Menyediakan pendidikan berkualitas untuk meningkatkan kapasitas SDM lokal,” kata Prof. Rokhmin dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Kedua, penelitian Sumber Daya Alam (SDA) pesisir dan pertanian. “Fokus pada inovasi dan pengelolaan berkelanjutan sektor Kelautan dan Perikanan (KP) dan pertanian pesisir yang menjadi sektor utama perekonomian Maluku Utara,” ujar Prof. Rokhmin yang membawakan makalah berjudul “Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kepulauan untuk Mewujudkan Provinsi Maluku Utara yang Maju dan Sejahtera, dan Indonesia Emas 2045”.
Ketiga, pemberdayaan masyarakat pesisir. Peran tersebut dilaksanakan melalui pelatihan dan program pengabdian masyarakat, Unkhair meningkatkan kesejahteraan komunitas pesisir.
Keempat, konservasi lingkungan. Dalam hal ini, berperan aktif dalam pelestarian ekosistem laut dan pesisir melalui berbagai penelitian dan kegiatan konservasi
Kelima, penguatan pariwisata berbasis lokal. “Penting bagi Unkhair mendukung pengembangan pariwisata berbasis budaya dan lingkungan, yang menjadi daya tarik Maluku Utara,” kata Prof. Rokhmin yang juga anggota DPR RI 2024-2029.
Keenam, pengembangan energi terbarukan. “Langkah yang dilakukan adalah meneliti potensi sumber energi terbarukan (tenaga surya dan angin) untuk memenuhi kebutuhan energi di pulau-pulau kecil,” ujarnya.
Ketujuh, kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga. “Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan sektor strategis di wilayah kepulauan,” kata Prof. Rokhmin yang juga ketua umum MAI (Masyarakat Akuakultur Indonesia).
Kedelapan, dukungan pada kebijakan publik. “Penting untuk memberikan masukan berbasis penelitian dalam penyusunan kebijakan pembangunan daerah,” ujarnya.
Sebelumnya, Prof. Rokhmin menjabarkan karakter alumni Perguruan Tinggi yang dibutuhkan di abad-21. Yakni:
- Kompeten pada bidang IPTEK yang ditempuh selama pendidikannya
- Memiliki kemampuan analisis, sintesis, kritis, kreatif, inovatif, dan problem solving
- Menguasai dan terampil teknologi digital (menggunakan komputer, HP, dan platform lainnya)
- Memiliki soft skills : memompa motivasi diri, bisa bekerjasama, teamwork, disiplin, dan leadership)
- Menguasai sedikitnya satu bahasa asing (seperti Inggris, Arab, atau Mandarin
- Berakhlak mulia (jujur, amanah, fathonah/visioner, tabligh, berempati, kanaah, sabar, dan bersyukur)
- Beriman dan taqwa kepada Tuhan YME menurut agama masing-masing
- Hidup harmonis penuh kedamaian dengan sesama insan.
Dalam makalahnya, Prof. Rokhmin juga mengupas berbagai hal lainnya dalam rangka memajukan Indonesia, khususnya Provinsi Maluku Utara. Antara lain, empat persyaratan (kiat) suatu wilayah (kabupaten/kota, provinsi, dan negara) menjadi maju, adil-makmur, dan mandiri/berdaulat; status dan tantangan Pembangunan bangsa Indonesia; status dan tantangan pembangunan Provinsi Maluku Utara; Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk menjadi negara maju, adil-makmur, dan berdaulat; permasalahan dan tantangan pengelolaan Pembangunan Kepulauan Maluku Utara; dan strategi pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga : Prof. Rokhmin Ungkap Peran Penting Poltek KP Sidoarjo dalam Mendukung Industri Perikanan Budidaya
Universitas Khairun (Unkhair) didirikan pada 15 Agustus 1964 di Ternate, Maluku Utara, sebagai penghormatan kepada Sultan Khairun, pemimpin Kesultanan Ternate yang terkenal karena perjuangannya melawan penjajahan Portugis. Awalnya, Unkhair berstatus sebagai perguruan tinggi swasta, namun pada 6 Oktober 2004, universitas ini resmi menjadi perguruan tinggi negeri melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia, memberikan kesempatan pendidikan tinggi yang lebih luas bagi masyarakat Maluku Utara.
Unkhair memiliki fokus utama pada pengembangan bidang kelautan, perikanan, dan kebudayaan lokal, mencerminkan potensi khas daerahnya. Dengan kampus utama di Gambesi, Ternate Selatan, universitas ini dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk mendukung proses pembelajaran. Hingga kini, Unkhair terus berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang mendukung pembangunan daerah, terutama di sektor maritim dan pengelolaan sumber daya alam.