Milenianews.com, Bogor— Bulan Ramadhan sudah datang. Umat Muslim di seluruh dunia menjalankan kewajiban ibadah puasa.
Agar ibadah puasa itu tepat sasaran – sesuai dengan tujuan ibadah puasa, yakni meraih derajat takwa – maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “Ada tiga faktor sukses Ramadhan,” kata Ustadz Cecep Suherman S.Sos.I saat mengisi Tarhib Ramadhan 1445 yang diadakan oleh Bosowa School, Jumat (8/3/2024).
Acara Tarhib Ramadhan yang diikuti guru dan karyawan Bosowa School itu dilaksanakan secara hybrid, yakni secara offline di Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, dan secara online (Zoom meeting) di Bosowa Al Azhar Cilegon (BAC), serta Sekolah Alam Bosowa dan Bosowa School Makassar (BSM) – keduanya di Makassar.
Faktor pertama, kata Ustadz Cecep Suherman, kuasai ilmunya. “Semua amal kalau tanpa ilmu tidak diterima. Karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari ilmu tentang Ramadhan. Antara lain, hindari ghibah (membicarakan orang lain) dan hasud (dengki) kepada orang lain, khususnya selama Ramadhan. Jadi, penting ilmu sebelum amal,” kata Ustdz Cecep Suherman dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Kedua, perbanyak dzikir dan istighfar (mohon ampunan kepada Allah). “Seperti ditegaskan dalam Al Quran, dengan berzikir hati menjadi tenang. Rasulullah istighfar tiap hari tidak kurang dari 70 kali,” ujarnya.
Ketiga, perbanyak amal saleh sebelum Ramadhan, dan lanjutkan selama Ramadhan.
Baca Al Quran
Ustadz Cecep menambahkan, salah satu amal terbaik untuk dilakukan pada bulan Ramadhan adalah membaca Al Quran. “Waktu terbaik baca Al Quran adalah sebelum/sesudah Shubuh, dan sebelum tidur. Lebih baik lagi, kalau bisa tiap selesai shalat,” ujarnya.
Ia lalu mengutip hadits Rasulullah SAW, “Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Quran seperti buah utrujah yang memiliki wangi yang sedap dan rasa yang manis. Sedangkan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al Quran ibarat buah tamar (kurma) yang tidak memiliki bau namun rasanya manis. Adapun perumpamaan seorang munafiq yang membaca Al Quran ibarat buah raihanah yang memiliki wangi yang sedap tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafiq yang tidak membaca Al Quran ibarat buah handzhalah yang tidak memiliki baud an rasanya pahit.” (HR Muslim)
Jangan Sekadar Rutinitas
Ustadz Cecep Suherman mengingatkan, jangan sampai Ramadhan itu hanya sekadar rutinitas. “JadikanRamadhan tahun ini lebih maksimal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Ia menambahkan, dalam setahun, 11 bulan untuk bekerja, 1 bulan untuk memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan.
“Jadikan ibadah Ramadhan sebagai bentuk syukur kepada Allah. Merasakan kenikmatan pada saat beramal. Itulah kelezatan amal. Itulah puncak keikhlasan beramal,” ujarnya.
Baca Juga : Rayakan HUT Ke-51 Bosowa Corporindo, Sekolah Bosowa Bina Insani Gelar Gathering Karyawan
Head of Division Islamic Studies Bosowa School sekaligus ketua Panitia Ramadhan 1445 H Bosowa School, Ustadz Asep Sumarsana SAg menyebutkan, acara Tarhib Ramadhan itu bertujuan untuk meningkatkan dan mendekatkan diri guru dan karyawan Bosowa School kepada Allaah SWT, dan mampu membawa perubahan sikap dan perilaku yang mencerminkan orang yang beriman, berilmu dan bertakwa kepada Allah SWT.
“Selain itu, meningkatkan ukhuwah Islamiyah di antara sesame guru dan karyawan Bosowa School. Tidak kalah pentingnya adalah saling memaafkan di antara guru dan karyawan Bosowa School sebelum melaksanakan puasa di bulan Ramadhan agar dalam keadaan suci dan bersih,” kata Ustadz Asep Sumarsana.