Milenianews.com, Jakarta – Nama Giovanni Umboh, mungkin asing bagi sebagian orang dan tak setenar bos Go-Jek yang kini jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Alumni Universitas Nusa Mandiri Jakarta ini, berhasil masuk Forbes Indonesia 30 under 30. Menjadikan dirinya sebagai tokoh anak muda dibawah usia 30 tahun yang berpengaruh. Ia berhasil membangun sebuah StartUp dibidang investasi, Bizhare.

“Saya tentunya bangga dan gak nyangka bisa masuk Forbes Indonesia 30 under 30. Saya juga tidak tahu ceritanya karena tidak ada alasan yang disampaikan kenapa bisa masuk (Forbes Indonesia 30 under 30),” katanya saat kepada Milenianews.com, Selasa (18/2).

“Tapi pastinya mereka melihat karya, impact dan juga kriteria lain,” lanjutnya.

Alasan Membangun StartUp Bizhare

Foto : StartUp Bizhare.

Giovanni merupakan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri kampus Warung Jati lulusan tahun 2018. Ia mengambil program studi Sistem Informasi. Sampai akhirnya bisa memperdalam skill nya dan berhasil membangun StartUp.

Ia sudah berkecimpung di dunia IT pada 2014 dan bekerja sebagai Software Engineering di perusahaan Indocyber Global Technology and Emerio yang merupakan anak perusahaan raksasa telekomunikasi Jepang di NTT. Lalu ia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan memulai membangun Bizhare pada 2017.

StartUp yang ia beri nama Bizhare ini merupakan platform equity crowdfunding untuk pendanaan bisnis franchise pertama dan terbesar di Indonesia.

“Sistem Equilty Crowdfunding adalah sistem insvestasi gotong royong dimana masyarakat melakukan gotong royong atau patungan untuk menjadi pemilik sebuah usaha tanpa harus terlibat dalam operasionalnya,” jelasnya.

Saat ini Bizhare memiliki investor sekitar 34.000 investor dari seluruh Indonesia. Diakuinya, StartUp ini dirintis saat masih kuliah dengan ide awal untuk membantu UKM dalam melakukan ekspansi bisnis mereka, sekaligus juga membantu masyarakat untuk dapat berinvestasi bisnis dengan modal yang kecil.

Motivasi nya membangun Bizhare karena hasil riset yang ia lakukan terhadap kaum milenial yang banyak terlilit hutang demi gaya hidup dan hubungan sosial. Selain itu, mereka (milenial) rela berhutang untuk travelling dan cenderung hobi nongkrong (makan dan minum) di tempat yang instagramable.

“Melihat permasalahan tersebut, saya ingin lebih banyak generasi muda Indonesia sadar akan investasi sejak dini untuk mempersiapkan masa depan. Karena itu StartUp yang ini ditujukan bagi seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan kaum milenial khususnya,” paparnya.

Pemilik akun @giovanni.umboh ini juga mengaku dalam proses pembuatan StartUp-nya, ia juga mengaku mengalami beberapa kendala. Tapi ia memiliki tips sendiri untuk menghadapi kendala tersebut. Kini Giovanni menjabat sebagai Co-Founder & CTO di Bizhare.

“Tentukan ide bisnis startup yang akan dipilih, cari partner yang mempunyai visi dan misi yang sama, lakukan riset dan buat business plan, eksekusi semaksimal mungkin, ukur pencapaian atau traction, dan yang terakhir adalah konsisten,” papar Giovanni.

Nusa Mandiri StartUp Center

Siti Nurlela selaku Ketua Nusa mandiri Stratup Center (NSC) mengucapkan selamat atas keberhasilan masuk Forbes Indonesa, juga merasa bangga terhadap alumni Universitas Nusa Mandiri yang suskses membangun StartUp ini.

“StartUp yang dibuat oleh Giovanni ini diharapkan dapat memotivasi rekan-rekan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri lainnya untuk semangat berkarya dan mengembangkan potensi mereka sesuai bakat dan minat masing-masing,” tutur Siti Nurlela.

“Besar harapan kami segenap tim NSC agar semakin banyak lulusan Universitas Nusa Mandiri yang mewarnai dunia bisnis startup Indonesia dengan ide kreatif dan inovasinya.”

NSC sendiri merupakan sebuah lembaga dibawah naungan Universitas Nusa Mandiri yang mewadahi mahasiswanya yang ingin membangun StartUp. Didalamnya, terdapat kegiatan pelatihan, seminar dan kegiatan lainnya yang mendukung kemajuan pertumbuhan StartUp di Indonesia. (Ikok)