10 Jurusan Kuliah yang Tidak Tergantikan AI

Milenianews.com – Di era disrupsi teknologi, banyak pekerjaan terancam oleh kecanggihan kecerdasan buatan (AI). Namun, masih ada beberapa jurusan yang tidak tergantikan AI, karena membutuhkan empati, penilaian kompleks, kreativitas, hingga kehadiran fisik manusia.

Seperti kita tahu, kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan manusia semakin meningkat. Mesin, kini mampu menggantikan banyak tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia, mulai dari layanan pelanggan hingga pekerjaan administratif.

Baca juga: Cara Memilih Jurusan Kuliah Terbaik, Agar Seneng Ngejalaninnya!

Bagi calon mahasiswa dan orang tua yang sedang menentukan arah pendidikan, memahami jurusan-jurusan ini bisa menjadi langkah strategis untuk masa depan karier yang lebih aman.

Berikut adalah jurusan yang tidak tergantikan AI:

1. Keperawatan

Keperawatan Maternitas

Jurusan keperawatan memiliki tingkat pengangguran yang sangat rendah, hanya 1,4% menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS. AI memang dapat membantu dalam diagnosis dan pekerjaan administratif, namun tidak mampu menggantikan hubungan manusia dan perawatan langsung yang menjadi inti dari profesi ini.

AI tidak bisa merasakan sentuhan emosional, intuisi ketika kondisi pasien berubah, atau kenyamanan saat mendampingi pasien dalam situasi sulit.

Inilah alasan mengapa keperawatan tetap menjadi jalur karier yang aman dan menjanjikan, apalagi dengan permintaan yang terus meningkat seiring bertambahnya usia populasi global. Untuk memilih jurusan Keperawatan bisa masuk Akper Bina Insan, yang kini sedang dalam proses merger dengan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

Link pendaftaran: https://akperbinainsan.ac.id/pendaftaran-mahasiswa-baru-akper/

2. Pendidikan Khusus

Dari laporan Detik.com, Guru pendidikan khusus menghadapi tingkat pengangguran hanya 1%. Profesi ini menuntut adaptasi tinggi, pendekatan individual, dan keterampilan membangun hubungan dengan siswa berkebutuhan khusus, hal-hal yang berada di luar jangkauan AI.

Kekurangan tenaga pendidik khusus, semakin memperkuat kebutuhan di jurusan ini. Meski teknologi dapat membantu dalam personalisasi pembelajaran, peran guru sebagai penghubung emosional dan pengamat perilaku tidak bisa digantikan oleh mesin.

3. Manajemen Konstruksi

Di bidang konstruksi, AI mungkin dapat membantu dalam desain atau estimasi biaya, tapi manajemen konstruksi tetap membutuhkan kehadiran fisik, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan real-time di lapangan.

Koordinasi antara pekerja, insinyur, klien, dan tim proyek memerlukan komunikasi yang kompleks dan adaptasi cepat yang hanya bisa dilakukan manusia.

4. Teknik Sipil

Teknik sipil menawarkan prospek karier yang kuat, dengan tingkat pengangguran sekitar 1%. Meskipun AI bisa membantu dalam analisis teknis, keputusan terkait keselamatan publik, penilaian lingkungan, dan konteks sosial tetap membutuhkan penilaian manusia yang mendalam.

Peran insinyur sipil dalam membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan sistem air bersih tetap krusial dan tidak dapat digantikan oleh mesin.

5. Hukum

AI dapat membantu dalam riset hukum dan dokumentasi, namun profesi hukum sangat bergantung pada interpretasi, nilai moral, intuisi sosial, dan negosiasi antar manusia.

Misalnya, seorang pengacara harus memahami nuansa budaya, menyusun argumen meyakinkan, dan berinteraksi dalam sidang, keterampilan yang terlalu kompleks untuk AI. Jika ingin masuk jurusan Hukum, baik Hukum Bisnis atau Ilmu Hukum, bisa masuk di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), kampus yang terkenal sebagai Kampus Digital Kreatif.

Link pendaftaran: https://pmbubsi.id/

6. Manajemen

Meski robot dan sistem otomatis makin banyak digunakan, tetap dibutuhkan manajer manusia untuk mengelola, mengatur strategi, dan mengambil keputusan.

Manajemen menyangkut kepemimpinan, intuisi bisnis, dan komunikasi interpersonal, semua kualitas manusiawi yang sulit untuk diotomatisasi. Di UBSI juga ada jurusan Manajemen.

Link pendaftaran: https://pmbubsi.id/

7. Psikologi

AI tidak memiliki kesadaran, empati, dan kapasitas emosional seperti manusia. Psikologi, yang sangat menekankan pada pemahaman emosi, perilaku, dan interaksi sosial, tetap menjadi jurusan yang tidak tergantikan.

Psikolog tidak hanya mendengarkan, tetapi juga membaca bahasa tubuh, mengenali ekspresi non-verbal, dan memberi respons emosional yang sesuai, sesuatu yang mustahil dilakukan AI. Jangan lupa yang ingin masuk jurusan ini, bisa kuliah di UBSI.

Link pendaftaran: https://pmbubsi.id/

8. Filsafat

Jurusan filsafat membekali mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis, logika, dan analisis mendalam terhadap konsep-konsep kompleks seperti etika, metafisika, dan eksistensi.

Sementara itu, AI hanya bisa memproses data yang diberikan, tapi tidak bisa merenung, mengembangkan teori moral, atau mempertanyakan makna hidup secara filosofis.

9. Kedokteran

AI dapat membantu dalam pencitraan medis atau rekomendasi pengobatan, tetapi dokter tetap tak tergantikan dalam hal empati, intuisi klinis, dan keputusan akhir terhadap pasien.

Diagnosis bukan hanya soal data, tapi juga menyangkut komunikasi pasien-dokter dan pemahaman atas konteks pribadi pasien.

10. Sastra

Jurusan sastra menumbuhkan kemampuan analisis teks, ekspresi artistik, dan pemahaman budaya. AI mungkin bisa meniru gaya menulis, namun tidak dapat merasakan nuansa, ironi, atau simbolisme dalam karya sastra.

Sastra juga berperan penting dalam mempertahankan identitas budaya dan mengekspresikan kondisi manusia, sesuatu yang berada di luar jangkauan teknologi.

Mengapa AI Mengancam Banyak Pekerjaan Manusia?

AI dirancang untuk mengotomatisasi proses yang berulang, berbasis data, dan dapat diprediksi. Inilah mengapa banyak pekerjaan administratif, manufaktur, bahkan jurnalisme berbasis data, mulai tergeser.

Namun, kemampuan seperti kreativitas, empati, intuisi, etika, dan interaksi manusia, masih menjadi keunggulan manusia yang sulit ditiru oleh mesin.

Baca juga: Kenali Keperawatan Maternitas dan Jadi Pahlawan Bagi Ibu dan Remaja!

Kesimpulan

Meskipun AI akan terus berkembang dan menggantikan banyak pekerjaan, ada jurusan-jurusan yang justru menjadi pilihan aman dan cerdas untuk masa depan.

Dengan memilih jurusan yang berakar pada interaksi manusia, penalaran kompleks, dan kreativitas, Anda bukan hanya bertahan dari gelombang disrupsi teknologi, tetapi juga berkembang di tengah kemajuan zaman.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *