Milenianews.com, Jakarta – Di dunia sepakbola, pandemi Covid-19 memberi dampak pengurangan pendapatan karena laga digelar tanpa penonton. Klub sebesar Barcelona pun, tercatat mengalami kerugian sangat besar dari adanya pandemi ini. Hal itu pun santer mempengaruhi performa para pemain karena pemotongan gaji.
Secara finansial, pekan ini klub Catalan tersebut mengumumkan kerugian sebesar 97 juta euro (Rp.1,6 triliun lebih) periode 2019/20.
Baca Juga : Tak Mau Rugi, Liverpool Tawarkan Wijnaldum ke Barcelona
Kerugian Barcelona dalam setahun mencapai Rp.3 triliun lebih
Barca juga menyebut bahwa Covid-19 penyebab penurunan pendapatan tahunan mereka mencapai 203 juta euro (Rp.3 triliun lebih). Namun, wakil presiden Jordi Moix menyebut, para pemain tidak dipotong gajinya.
Menurutnya, pemotongan dilakukan terhadap beberapa karyawan, tidak termasuk para pemain.
“Kami tidak menciptakan Covid. Penghasilan 200 juta euro yang tidak kami miliki bukanlah hasil dari kesalahan manajemen kami. Pemotongan gaji juga belum tentu untuk para pemain, ada kemungkinan tentang adanya formula yang beragam untuk kasus yang berbeda,” katanya dikutip Goal.com, Kamis (8/10).
Baca Juga : Tak Tahan, Lionel Messi Ajukan Pemohonan Pemutusan Kontrak dengan Barcelona
Pihak manajemen klub pun sedang mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah finansial ini. Terlebih, musim kemarin, Barcelona menjadi klub yang nihil trofi juara.
Di papan klasemen saat ini Barcelona berada di posisi ke-5 dengan raihan 2 kemenangan dan 1 kali seri. Tapi Ansu Fati berada di papan gol teratas dengan 3 gol.(Rifqi Firdaus)