Milenianews.com, Jakarta – Zentara Technologies makin serius masuk ke dunia pertahanan siber Indonesia dengan merilis ekosistem keamanan berbasis kecerdasan buatan yang siap dipakai instansi pemerintah, layanan keuangan, sampai perusahaan besar yang nggak mau reputasinya hancur gara-gara serangan siber. Langkah ini jadi bukti kalau teknologi keamanan sekarang nggak cuma soal memblokir ancaman, tapi juga ngejaga ritme bisnis biar tetap stabil.
Baca juga: Kemenko Polkam RI Perkuat Keamanan Siber, Jalin Kerja Sama dengan BAE System
Sejak awal, Zentara datang dengan visi yang ambisius dan relevan banget sama kondisi digital Indonesia yang makin rawan. “Kami membangun perusahaan dengan misi yang jelas. Seperti memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak diperlambat oleh ancaman siber,” kata CEO Zentara, Regal Rauniyar Star (8/12).
Salah satu senjata andalannya adalah ekosistem AI yang terhubung dengan managed Security Operations Center atau SOC generasi baru. Sistem ini memantau jaringan 24/7, dan yang paling penting, semuanya dibantu AI biar reaksi terhadap ancaman bisa secepat mungkin. Regal bilang bahwa keamanan bukan lagi sekadar tameng, tapi bagian dari strategi bisnis. “Kami ingin mengubah operasi keamanan dari hambatan menjadi penggerak bisnis, dengan memastikan sistem selalu tersedia dan membangun kepercayaan pelanggan,” ujarnya (8/12).
Defence labs dan cyber intelligence bikin bisnis selangkah lebih depan
Di sisi lain, Zentara juga mengusung Zero Trust Architecture yang lagi jadi standar baru dunia keamanan digital. Pendekatan ini bikin semua akses harus diverifikasi ulang tanpa ampun, tapi tetap dirancang biar pengguna sah nggak ngerasa ribet. Regal menegaskan hal itu lewat pernyataan resminya. “Ketika bisnis berkembang, keamanan tidak boleh menjadi rintangan. ZTA memastikan akses tetap aman tanpa mengorbankan kelancaran aktivitas pengguna,” jelasnya (8/12).
Untuk bikin perusahaan makin siap menghadapi pola ancaman yang berubah cepat, Zentara menyiapkan Defence Labs dan Cyber Intelligence keduanya berbasis AI generatif. Layanan ini dikembangkan buat ngasih insight yang sifatnya proaktif, bukan nunggu masalah muncul dulu baru panik belakangan. Tim teknis Zentara bilang, “Pendekatan kami bukan hanya mendeteksi ancaman, tetapi memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan agar organisasi bisa selangkah lebih maju” (8/12).
Baca juga: Masyarakat Indonesia Heboh, ChatGPT Masuk Radar Blokir KOMDIGI! Ini Penjelasan Pakar Siber
Keseriusan Zentara makin kelihatan setelah mereka gandeng MIND ID sebagai partner strategis. Lewat kerja sama ini, mereka bantu proses transformasi digital dan industrialisasi yang lagi dikejar MIND ID, terutama soal menjadikan data sebagai aset yang benar-benar aman sekaligus bernilai. Dalam rilisnya, Zentara menegaskan, “Kami mendukung MIND ID dalam membangun tata kelola data yang komprehensif, sehingga data bukan hanya aman, tetapi juga menjadi aset yang dapat dipercaya dan memberikan nilai bisnis” (8/12).
Dengan semua terobosan ini, Zentara makin nunjukin kalau keamanan siber harus jadi pondasi, bukan aksesori tambahan. Di tengah makin seringnya insiden siber dan makin besarnya ketergantungan masyarakat pada layanan digital, langkah Zentara ini jadi angin segar buat masa depan keamanan dan kedaulatan digital Indonesia.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













