News  

Wujudkan Indonesia Emas 2045, Ini Peran yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat, Swasta, Pemerintah dan Media Massa

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Rokhmin Daburi menyampaikan materi pada Dialog Interaktif & Silaturahmi Akbar  MD KAHMI – ORDA ICMI Se-CIAYUMAJAKUNING, di  Cirebon, Jumat (3/5/2024). (Foto: Dok RD Institute)

Milenianews.com, Cirebon– Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad. Di masa itu, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya. Itulah yang sering disebut dengan visi Indonesia Emas 20245.

Visi Indonesia Emas 2045 atau Wawasan Indonesia Emas 2045 adalah sebuah gagasan ideal bagi Indonesia untuk menjadi negara berdaulat, maju adil dan makmur pada dirgahayu keseratus yang jatuh pada tahun 2045.Tujuan tersebut direncanakan pada 2045, karena Indonesia akan memperpingati dirgahayu 100 tahun kemerdekaannya. Visi tersebut dirumuskan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dan diluncurkan oleh Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo pada 9 Mei 2019. Presiden merasa optimis bahwa Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar keempat atau kelima di dunia pada 2045.  (Sumber: Wikipedia)

Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, semua pihak harus mengambil peran untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Kita semua, baik masyarakat, swasta, pemerintah maupun media massa harus berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Prof. Rokhmin Daburi pada Dialog Interaktif & Silaturahmi Akbar  MD KAHMI – ORDA ICMI Se-CIAYUMAJAKUNING, di  Cirebon, Jumat (3/5/2024).

Peran yang bisa dilakukan oleh masyarakat (rakyat, UMKM), kata Prof. Rokhmin, antara lain beretos kerja unggul (seperti rajin, kerja keras, disiplin, dan teamwork); berkhlak mulia (shidiq, amanah, fathonah, tabligh, qonaah, dan IMTAQ); dan meningkatkan kapasitas serta kualitas (knowledge, skills, dan expertise) mulai dari diri kita sendiri. Kemudian tularkan kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa (Ifda bi Nafsik/ mulailah dari dirimu sendiri, Think Globally, Act Locally).

Pengembangan investasi dan bisnis di berbagai sektor ekonomi, sesuai potensi lokal, peluang pasar, dan kecintaan (passion) kita. Untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan volume produksi goods atau barang (komoditas, produk) dan services (jasa) baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Pendapatan pemilik dan karyawan > USD 480 (Rp 7,5 juta)/orang/bulan.  Berdasarkan perhitungan: USD 3,2/orang/hari (garis kemiskinan Bank Dunia) atau USD 96/orang/bulan x 5 orang (rata-rata ukuran RT) dan asumsi yang bekerja hanya ayah atau ibu,” papar Prof. Rokhmin yang membawakan makalah berjudul  “Pembangunan Berbasis SDM dan  SDA untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.

Selain itu, ujar Prof. Rokhmin, pastikan, 27 Nopember 2024 memilih Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, dan Walikota) yang kompeten dan capable, strong, dan baik (IMTAQ dan akhlak mulia).

“Dan, Februari 2029 memilih Presiden, Wapres, DPR RI, DPD, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Kepala Desa dengan kriteria (karakter) seperti pada butir di atas,” kata Prof. Rokhmin yang juga Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).

Peran yang dapat  dilakukan oleh swasta (perusahaan besar, industri), kata Prof. Rokhmin  adalah berupaya maksimal agar perusahannya mampu menghasilkan goods atau services yang berdaya saing tinggi (QCD = Quality, Cost, dan, Delivery) untuk memenuhi pasar domestik (nasional) maupun ekspor secara berkelanjutan. “Sehingga, menghasilkan keuntungan besar (highly profitable) secara berkelanjutan,” ujarnya  dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Baca Juga : Prof. Rokhmin: Pendidikan bukan Hanya tentang Akumulasi Pengetahuan, tetapi juga tentang Penanaman Nilai-nilai Moral dan Spiritual

Selain itu, gaji karyawan swasta dan ASN > USD 480 (Rp 7,5 juta)/bulan; Program DIKLATLUH untuk karyawan dalam rangka up-skilling atau re-skilling  (capacity building) secara reguler dan berkesinambungan; dan keuntungan harus diinvestasikan di dalam negeri (jangan disimpan di  Luar Negeri).

“Lakukan Investasi R & D (Litbang) supaya produk perusahannya inovatif dan berdaya saing,” kata Prof. Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara).

Ia menambahkan, peran yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah  punya konsep (Road Map, Blueprint, RPJP, dan RPJMN) pembangunan yang holistik dan benar serta dilaksanakan secara berkesinambungan;  Pembangunan Bidang Ekonomi; Pembangunan SDM: sektor-sektor Kesehatan, Pendidikan, R & D, dan Agama; Pembangunan Infrastruktur; Penciptaan Iklim Investasi dan Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business) yang kondusif: perizinan, keadilan dan penegakkan hukum, dll;  Tata Kelola Pemerintahaan yang baik (Good Governance): profesional, melayani, transparan, akuntable, dan bebas KKN;  serta  Kebijakan politik ekonomi kondusif (RTRW, fiskal, moneter, perdagangan, ketenagakerjaan, dan pemilu). “Juga, Capable, Strong, dan Good Leaders (Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif),” tuturnya.

Peran Ilmuwan dan Ulama

Adapun peran yang perlu dilakukan oleh  ilmuwan (dosen dan peneliti) dan ulama, kata Prof. Rokhmin, adalah menghasilkan invention dan innovation di berbagai bidang Ipteks  sesuai kebutuhan bangsa dan masyarakat dunia.

“Ilmuwan dan ulama berkontribusi siginifikan untuk membangun SDM Indonesia yang unggul, kompeten, capable, beretos kerja tinggi, berkhlak mulia, dan memiliki IMTAQ kokoh menurut agama masing-masing. Juga melakukan amar ma’ruf nahi munkar di tengah-tengah masyarakat,” ujar  Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020-sekarang.

Prof. Rokhmin juga menyoroti pentingnya peran yang dilakukan oleh media massa. Yakni, menyebarluaskan hal-hal positip: invention, innovation, prestasi orang, model bisnis yang sukses, model pembangunan yang berhasil, dan lain-lain.  Juga, mencegah dan mengatasi hal-hal negatip: kebohongan, ketidakjujuran, penghianatan, kriminalitas, premanisme, narkoba, perjudian, KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), dan lain-lain.

“Selain itu, berkontribusi signifikan dalam mewujudkan masyarakat meritokrasi (kehidupan berbangsa dan bernegara barazaskan merit system), berkahlak mulia, dan ber-Imtaq  menurut agama masing-masing. Tidak kalah pentingnya, menjaga kerukunan dan keharmonisan antar pemeluk agama,” tegas menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004.

Sebelumnya, Prof. Rokhmin memaparkan  poin-poin penting: Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara-bangsa yang maju, adil-makmur, dan berdaulat  (Indonesia Emas) pada 2045; pencapaian dan status Pembangunan bangsa Indonesia;  permasalahan dan tantangan menuju Indonesia Emas 2045; penyebab ketertinggalan Indonesia; key global trends yang mempengaruhi  Pembangunan ekonomi dan peradaban manusia di abad ke-221; dan peta jalan pembangunan Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *