Upaya Lawan Obesitas: Negara-Negara Ini Terapkan Pajak Minuman Bergula

Pajak Minuman Bergula

Milenianews.com, Jakarta – Konsumsi minuman manis terus meroket dalam beberapa tahun terakhir, bikin banyak negara akhirnya pasang rem darurat lewat kebijakan pajak minuman manis atau sugar-sweetened beverage tax (SSB tax). Langkah ini nggak cuma buat naikin harga minuman manis, tapi lebih ke dorongan supaya masyarakat pelan-pelan beralih ke pilihan yang lebih sehat.

Dalam pernyataannya pada 13 Desember 2022, World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa pajak SSB merupakan strategi yang sangat efektif. WHO menyebut, “Taxes on sugar-sweetened beverages can be a powerful tool to promote health because they save lives and prevent disease, while advancing health equity and mobilizing revenue for countries.” Artinya, pajak minuman manis bukan sekadar kebijakan ekonomi, tapi instrumen kesehatan publik yang punya dampak nyata.

Baca juga: Halodoc Hadirkan Klinik Digital Halofit Untuk Penderita Obesitas 

Salah satu contoh paling sukses datang dari Afrika Selatan yang mulai menerapkan Health Promotion Levy (HPL) sejak 1 April 2018. Pajak ini menggunakan sistem berbasis kadar gula, sehingga minuman dengan kandungan gula tinggi otomatis kena tarif lebih besar. Dalam laporan resmi yang dirilis University of North Carolina (UNC), HPL berdampak signifikan terhadap pola konsumsi warga.

Pembelian minuman manis dilaporkan turun drastis: kandungan gula yang terbeli turun 51 persen, total kalori turun 52 persen, dan volume pembelian minuman manis berkurang hingga 29 persen per orang. Efek ini menunjukkan bahwa kenaikan harga benar-benar bikin konsumen berpikir ulang sebelum membeli minuman bergula.

Dampak pada setiap negara 

Filipina juga mencatat hasil positif setelah menerapkan pajak minuman manis lewat TRAIN Law yang berlaku sejak Januari 2018. Pajak yang dibebankan sebesar ₱6 per liter untuk pemanis biasa dan ₱12 per liter untuk minuman yang mengandung high-fructose corn syrup (HFCS) langsung memicu perubahan perilaku pasar.

Menurut laporan resmi Philippine Department of Finance, harga minuman manis naik sekitar 16,6 hingga 20,6 persen dalam waktu satu bulan, sementara penjualan di toko kecil turun sekitar 8,7 persen. Yang menarik, pendapatan dari pajak ini digunakan kembali untuk mendukung sektor kesehatan dan layanan publik, sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan konsumen tetapi juga sistem kesehatan nasional.

Di Inggris, pemerintah memperkenalkan Soft Drinks Industry Levy (SDIL) pada April 2018, dan kebijakan ini terbukti mendorong perubahan besar di industri minuman. Alih-alih hanya membebankan pajak kepada konsumen, Inggris menerapkan sistem tarif bertingkat berdasarkan kadar gula. Dampaknya langsung terasa: produsen minuman berbondong-bondong melakukan reformulasi supaya produk mereka tidak kena pajak tinggi.

UK Department of Health melaporkan bahwa kadar gula dalam soft drink turun lebih dari 30 persen dalam dua tahun pertama. Studi dari Public Health England juga memperlihatkan bahwa konsumsi gula harian masyarakat, terutama anak-anak, ikut menurun setelah SDIL diberlakukan.

Arab Saudi memilih strategi yang lebih agresif dengan membebankan pajak tinggi pada soft drink bergula dan minuman energi, yaitu sekitar 50 persen hingga bahkan lebih tinggi untuk kategori tertentu. Berdasarkan data resmi Saudi Food and Drug Authority (SFDA), kebijakan ini merupakan bagian dari program nasional untuk mengurangi angka penyakit tidak menular seperti obesitas dan diabetes yang prevalensinya tinggi di kawasan Timur Tengah. Setelah pajak diterapkan, penjualan minuman manis di Arab Saudi dilaporkan menurun signifikan, dan masyarakat mulai banyak beralih ke air mineral serta minuman rendah gula.

Baca juga: Apakah Obesitas Diturunkan? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Dari berbagai contoh ini, satu hal jelas: pajak minuman manis berhasil mengubah perilaku masyarakat dan mendorong industri untuk membuat produk yang lebih sehat. Kebijakan ini nggak hanya menekan konsumsi gula, tapi juga menciptakan dampak positif seperti meningkatnya penjualan air mineral, reformulasi produk oleh produsen, sampai bertambahnya pendapatan negara yang bisa diarahkan ke sektor kesehatan.

Dengan bukti nyata dari Afrika Selatan, Filipina, Inggris, dan Arab Saudi, pajak SSB semakin terlihat sebagai strategi global yang efektif dalam menekan konsumsi minuman manis dan membangun gaya hidup yang lebih sehat.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *