Milenianews.com, Jakarta – Presiden AS, Donald Trump, kembali bikin heboh! Lewat platform Truth Social, Trump bilang kalau Presiden China, Xi Jinping, katanya sudah “menyetujui” kesepakatan besar soal TikTok di Amerika Serikat. Menurut Trump, panggilan telepon mereka pada Jumat kemarin berlangsung “produktif”, dan ia merasa senang dengan dukungan Xi terhadap rencana penjualan unit TikTok di AS ke investor lokal.
Baca juga: Belanja di TikTok dan Instagram Kaspersky Peringatkan Modus Penipuan Phishing
Tapi, nih ya, pemerintah China belum konfirmasi resmi soal klaim ini. Kantor berita Xinhua cuma bilang kalau Beijing “menyambut negosiasi terkait TikTok”, tapi nggak bilang soal persetujuan. Jadi, masih ada tanda tanya besar di sana.
TikTok: dari target regulasi jadi sorotan diplomasi
Seperti yang kita tahu, TikTok, milik perusahaan China ByteDance, jadi target regulasi keras pemerintah AS. Dulu, pemerintah sampai mengancam bakal blokir TikTok kalau unit operasionalnya di AS nggak dijual. Nah, Trump sekarang bilang kesepakatan ini bakal bikin TikTok tetap stay di AS, tapi dengan pengawasan ketat.
Trump juga sempat ngasih bocoran, kalau nanti ia bakal ketemu Xi langsung di KTT APEC akhir Oktober di Korea Selatan, bahkan berencana jalan-jalan ke China awal tahun depan. Sementara Xi disebut bakal ke AS di waktu yang “tepat.”
Menurut laporan, TikTok bakal dijual ke konsorsium perusahaan AS, termasuk Oracle, yang didirikan Larry Ellison—sekutu dekat Trump. Algoritma TikTok masih pakai buatan ByteDance, tapi soal hak kepemilikan jadi salah satu tantangan terbesar dalam negosiasi ini.
Politik, Kongres, dan Kekhawatiran Data
Sekarang Trump kelihatan lebih relax sama TikTok dibanding dulu. Bahkan, ia bilang TikTok penting buat strategi kampanyenya di 2024. Tapi beberapa anggota Kongres dari partainya sendiri tetap khawatir. Mereka takut kalau algoritma ByteDance masih bisa bikin pengaruh Partai Komunis China masuk ke TikTok versi AS.
“Saya khawatir kesepakatan lisensi ini masih memungkinkan pengaruh CCP melalui algoritma ByteDance,” ujar John Moolenar, Ketua Komite Khusus DPR AS soal China.
Kekhawatiran ini nggak main-main, karena pemerintah AS sebelumnya menilai akses TikTok ke data pengguna bisa jadi ancaman keamanan nasional. ByteDance sendiri belum bicara soal penjualan, tapi mereka bilang bakal patuh sama regulasi dan “berterima kasih kepada kedua presiden atas upaya menjaga TikTok tetap tersedia di AS.”
Baca juga: STEM TikTok Jadi Solusi Anak Indonesia Akses Konten Edukatif
Menariknya, ini bukan pertama kali Trump dan Xi ngobrol tahun ini. Juni lalu, keduanya sempat diskusi soal ekspor rare earth minerals dari China yang penting buat industri teknologi AS. Hasilnya, China kasih izin ekspor ke beberapa perusahaan AS.
Meski hubungan AS-China masih panas, ternyata masih ada jalur diplomasi untuk isu-isu besar, termasuk tarif perdagangan, ekspor teknologi, dan impor produk pertanian. Kalau kesepakatan TikTok ini beneran kelar, bisa jadi bukti kalau persaingan geopolitik nggak selalu menghalangi kerja sama bisnis.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.