Siapa Bilang Skripsi Cuman Jadi Syarat Lulus Kuliah Aja? Lucky Roy Malah Bikin Produk yang Jadi Bisnis Seriusnya Sekarang

Milenianews.com, Jakarta – Siapa sangka, tugas akhir/skripsi yang biasanya hanya jadi syarat kelulusan bisa berubah jadi pintu awal sebuah bisnis sukses? Itulah yang dialami Lucky Roy Saputra, alumni S1 Administrasi Bisnis, Telkom University, yang berhasil mengubah skripsinya menjadi brand parfum bernama LELU, sebuah brand dengan konsep affordable luxury yang kini mulai dikenal di berbagai kota besar di Indonesia.

Kini, Lucky tengah fokus membangun dan mengembangkan brand-nya sambil melanjutkan studi S2.

“Sekarang fokusnya di brand LELU, tapi di sisi lain juga tetap lanjut kuliah,” katanya, saat diwawancarai secara langsung, pada Jumat (10/10) di Jakarta.

Baca juga: Ide Cemerlang di Student Corner Hantarkan Mahasiswa Ini Raih Prestasi

Berawal dari Proyek Kuliah, Berlanjut Jadi Karier

Ide bisnis LELU muncul dari mata kuliah Wrap Entrepreneurship yang menugaskan mahasiswa membuat proyek bisnis nyata. Lucky melihat kesempatan itu sebagai cara untuk mewujudkan ide lamanya.

“Awalnya itu tugas kuliah, tapi saya lanjutkan jadi proyek bisnis bareng tim,” katanya.

Dalam tim beranggotakan lima orang itu, Lucky berperan sebagai CEO. Anggota lainnya mengurus bidang Marketing (CMO), Keuangan (CFO), hingga IT.

Tidak seperti tugas skripsi pada umumnya, penelitian yang Lucky buat benar-benar berupa business plan matang. Ia menyiapkan riset pasar, pengembangan produk (R&D), dan strategi pemasaran sejak awal.

“Sejak awal saya memang berniat menjadikannya karier setelah lulus,” tegasnya.

Baca juga: Cara UBSI Gali Jiwa Bisnis Mahasiswa Lewat Proyek Enterpreneur

LELU: Parfum dengan Konsep “Affordable Luxury

Dari penelitian tersebut lahirlah LELU, brand parfum dengan tiga hingga empat varian utama. Lucky dan tim merancang setiap aroma dengan riset mendalam, melibatkan mahasiswa, konsumen umum, hingga ahli parfum. Tujuannya agar setiap varian memiliki karakter khas yang disukai banyak orang.

“Selain parfum, sekarang kami juga sedang mengembangkan produk skincare yang masih dalam tahap R&D,” jelasnya.

Melalui LELU, Lucky ingin menciptakan produk berkelas dengan harga terjangkau.

“Konsepnya affordable luxury, jadi bisa tampil elegan tanpa harus mahal,” ujarnya dengan senyum percaya diri.

Tantangan dan Perjuangan di Awal Perjalanan

Seperti banyak pengusaha muda lainnya, Lucky menghadapi tantangan besar di awal perjalanan yakni “modal”.

“Setelah ide jadi produk, semuanya harus langsung diterapkan. Karena modal terbatas, saya harus mengerjakan banyak hal sendiri, dari campaign sampai endorse,” ungkapnya.

Meski begitu, ketekunan dan ilmu dari bangku kuliah membantunya bertahan. Ia mengaku pengetahuan administrasi bisnis sangat berguna untuk mengelola perusahaannya sekarang.

“Ilmu manajemen dan mental bisnis yang saya pelajari benar-benar kepakai. Networking waktu kuliah juga sangat membantu,” tambahnya sambil menekankan pentingnya pendidikan formal.

Bisnis yang Terus Tumbuh

Kini, parfum LELU hadir di beberapa offline store seperti di mall BSD, Jogja, Bandung, dan Bali. Beberapa brand lokal juga mengajak kerja sama, sementara berbagai event mulai melibatkan LELU.

“Kami tetap selektif dalam memilih kerja sama, karena stok produk masih terbatas,” ujarnya.

Pesan untuk Mahasiswa: “Mulai Aja Dulu”

Berkaca pada pengalamannya, Lucky yakin masa kuliah adalah waktu terbaik untuk berinovasi.

“Mahasiswa harus mulai mikir soal wirausaha dari sekarang. Kampus itu tempat paling fleksibel buat bereksperimen tanpa tekanan besar,” katanya memberi semangat.

Untuk mereka yang masih ragu, Lucky punya pesan sederhana, “Mulai aja dulu, jangan tunggu siap. Rasa takut itu pasti ada, tapi nanti nyesel kalau nggak dicoba. Fokus ke prosesnya, bukan hasilnya dulu”.

Baca juga: Mengapa Mahasiswa Harus Berbisnis? Simak Insight dari Nusa Mandiri Entrepreneur Center

Menantang, Tapi Berharga

Jika harus menggambarkan perjalanannya dalam satu kata, Lucky menyebutnya “menantang”. Setiap langkah memberinya pelajaran baru, dan justru di sanalah keseruannya.

Ke depannya, ia ingin mengembangkan LELU agar bisa membuka lapangan kerja lebih luas. “Saya ingin buktiin kalau kuliah dan bisnis bisa jalan bareng. Ilmu kampus tetap kepakai, dan pengalaman di luar kampus jadi nilai tambah,” ujarnya menutup dengan senyum optimis.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *