Satria-1 Meluncur, Hadirkan Akses Internet Untuk Daerah 3T

Milenianews.com, Jakarta – Pelaksana Tugas (plt) Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud MD, menyatakan Satria-1 akan berfungsi sesuai tujuan. Sebab, satelit tersebut merupakan proyek terpisah dari pengadaan base transceiver station (BTS) 4G.

Satelit pertama Indonesia tersebut juga memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan publik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terpencil).

Baca juga : SpaceX Luncurkan Satelit Untuk Kenyamanan Pelanggan Starlink

“Ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di daerah tertinggal, terluar dan terpencil,” kata Mahfud dalam keterangan pers mengutip dari Kompas.com, Rabu (20/6).

Nantinya, layanan internet Satria-1 akan digunakan untuk menunjang kegiatan di sekolah, rumah sakit, kantor-kantor pemerintah, serta pos TNI dan Polri di daerah-daerah 3T.

Peluncuran satelit tersebut dilakukan dari pusat Antariksa Kennedy di Tanjung Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada pukul 18.21 waktu setempat atau pukul 05.21 WIB.

Sementara itu, Plt Direktur Utama Badan Aksesibilat Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo, Arief Tri Hardiyanto mengharapkan agar Satria-1 menempati orbit dan dapat beroperasi dengan baik.

Disebutkan, satelit Satria-1 akan bergerak menempati orbit pada 146 derajat Bujur Timur yang berada persis di atas langit Papua.

“Semoga seluruh tahapan berjalan lancar hingga nanti bisa menempati orbit pada bulan November 2023,” imbuh Arief.

Baca juga : Akibat Pertikaian Rusia, Satelit Starlink SpaceX Sering Pindah Posisi

Maka dari itu, kondisi satelit akan terus dipantau oleh produsennya yang berada di Prancis, Thales Alenia Space guna memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik.

“Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di Satria-1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun bumi,” ucap Arief.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.