News  

Santri Al Munawwaroh Tersenyum Lega Berkat Sumur Bor Ke-224 dari BMH

BMH meresmikan sumur bor ke-224 di Jawa Timur. Lokasinya di Pondok Pesantren dan MTs Al Munawwaroh, Desa Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Malang– Kebahagiaan terpancar dari wajah para santri Pondok Pesantren dan MTs Al Munawwaroh, Desa Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Pada Rabu  (17/9/2025), Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Timur meresmikan sumur bor ke-224 di Jawa Timur di pondok pesantren tersebut, yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk 250 penerima manfaat.

Syifa, salah satu santri yang kini telah menghafal 6 juz Al-Qur’an, mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, sekarang kami bisa lebih tenang. Dulu kalau PAM swadaya mati, kami harus menunggu lama untuk dapat air. Dengan sumur baru ini, kami bisa berwudhu, mandi, dan belajar tanpa khawatir kekurangan air,” tuturnya penuh bahagia.

Sebelum adanya sumur bor ini, untuk kebutuhan air, santri hanya mengandalkan aliran dari PAM swadaya. Namun, sering kali pasokan terhenti sehingga aktivitas harian dan ibadah para santri sangat terganggu.

Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Timur, Imam Muslim, menegaskan bahwa hadirnya sumur ini bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga energi baru untuk semangat para santri dalam menuntut ilmu.

Baca Juga : 

“Alhamdulillah, ini adalah bukti nyata bahwa kebaikan para donatur membawa manfaat langsung. Sumur ini akan menjadi penopang aktivitas harian dan ibadah para santri, sekaligus memperkuat semangat mereka dalam menghafal dan mendalami Al-Qur’an,” jelasnya.

Dengan peresmian sumur bor ini, para santri di Al Munawwaroh kini bisa menjalani hari-hari mereka dengan lebih nyaman dan penuh semangat.

Dan, kita tahu bahwa di balik sumur yang baru mengalir ini, ada doa-doa yang selama ini terucap lirih setiap malam.

Doa santri kecil yang berwudhu dengan air terbatas, doa guru yang tak ingin muridnya kehilangan semangat, dan doa orang tua yang menitipkan anaknya agar tumbuh dengan Qur’an di hati. Dengan izin Allah, hari ini, doa-doa itu menjelma menjadi aliran air yang tak hanya membasuh dahaga, tetapi juga mengalirkan harapan hingga ke masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *