Milenianews.com, Mempawah– Di tengah riang tawa anak-anak yang berlarian di halaman panti asuhan, hadir sebuah kebahagiaan sederhana namun bermakna—paket sembako, bingkisan makanan ringan, hingga Al-Qur’an mulai dibagikan. Ini adalah bagian dari program Muharram Bangkit oleh BMH Kalbar untuk para santri di Desa Pasir.
Masih dalam rangkaian menyambut Tahun Baru Islam 1447 H, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Kalimantan Barat kembali menyalurkan kebaikan melalui program “Muharram Bangkit” dengan tema Kado Kebaikan untuk Yatim dan Dhuafa.
Kali ini, giliran santri-santri di Panti Asuhan Bumi Insan Kamil, Desa Pasir, Kabupaten Mempawah, yang menerima manfaatnya. Program ini tidak hanya memberikan bantuan pangan secara langsung, tetapi juga membawa semangat baru bagi para santri yang tinggal di panti tersebut.
Paket sembako, bingkisan camilan, serta mushaf Al-Qur’an menjadi simbol bahwa kepedulian bisa hadir dalam bentuk apa saja, terutama di bulan yang penuh berkah.
Menurut Anton Trimaryanto, kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Kalbar, kegiatan ini merupakan wujud komitmen lembaga dalam menjaga ketersediaan pangan bagi anak-anak yatim dan dhuafa. “Kami ingin pastikan mereka tetap bisa fokus belajar dan beribadah tanpa beban hidup yang terlalu berat,” ucapnya, Selasa (8/7/2025).

Sebuah senyuman pun hadir dari salah satu santri bernama Azzam (8 tahun). Ia tampak bahagia saat menerima bingkisan. “Alhamdulillah, kamek bise makan ciki, permen, kacang. Makasih ustadz,” tuturnya polos.
Tidak hanya santri, Ustadz Warsiyam, pengasuh Panti Asuhan Bina Insan Kamil, juga menyampaikan rasa syukur atas kunjungan BMH Kalbar. “Alhamdulillah, anak-anak semua senang. Semoga kebaikan ini menjadi doa yang terus mengalir untuk semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Dari balik dinding sederhana panti itu, lahir generasi-generasi tangguh yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Dengan dukungan sekecil apapun hari ini, kita sudah ikut andil dalam membangun masa depan mereka.
Program seperti Muharram Bangkit bukan hanya soal membagikan sembako atau makanan ringan. Lebih dari itu, ia adalah pesan bahwa tidak ada yang terlupakan dalam naungan kebaikan.
“Masih banyak saudara-saudara kita yang menunggu uluran tangan. Mari bersama-sama jadikan setiap momentum sebagai kesempatan untuk berbagi,” jelas Anton.











