News  

Ray Dalio Peringatkan Bahaya Perang Dagang Bagi Ekonomi Dunia

Ray Dalio

Milenianews.com, Jakarta – Kebijakan tarif Presiden Donald Trump telah membawa ekonomi Amerika Serikat mendekati resesi dan bahkan berpotensi menuju kondisi yang lebih buruk. Hal ini diungkapkan oleh miliarder Ray Dalio dalam wawancara dengan program Meet the Press NBC.

Dampak dari kebijakan tarif tersebut tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi juga terasa secara global, termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Ketegangan dagang antara AS dan China telah menciptakan ketidakpastian besar di pasar internasional.

Baca juga: Donald Trump Tangguhkan Tarif Terhadap Puluhan Negara, Namun Perketat Tekanan pada Tiongkok

Peringatan tersebut disampaikan oleh Ray Dalio dalam wawancara televisi yang ditayangkan oleh NBC. Waktu spesifik dari wawancara tersebut tidak disebutkan secara eksplisit, namun konteksnya merujuk pada periode ketika kebijakan tarif Trump sedang berlangsung dan memicu dampak ekonomi yang luas.

Ray Dalio dan David Solomon Soroti Risiko Global

Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates dan investor dengan kekayaan US$16 miliar, menjadi tokoh utama yang memberikan peringatan keras. Selain itu, CEO Goldman Sachs, David Solomon, juga turut memberikan komentar mengenai dampak dari ketidakpastian global terhadap keputusan bisnis.

Dalio menjelaskan bahwa kombinasi dari tarif tinggi, tingginya utang, serta meningkatnya tensi geopolitik antara AS dan China merupakan faktor-faktor yang sangat mengganggu sistem ekonomi global. Ia menegaskan bahwa pendekatan yang tidak stabil terhadap kebijakan perdagangan berisiko menciptakan efek berantai jauh di luar batas Amerika.

“AS kini berada di titik pengambilan keputusan yang kritis,” ujarnya, dan apabila kebijakan ini terus dikelola secara keliru, dampaknya bisa sangat merusak.

Volatilitas pasar saham, pelemahan mata uang, dan gangguan rantai pasok menjadi ancaman nyata bagi berbagai negara berkembang. Bagi Indonesia, perang dagang ini bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, ekspor ke China bisa terganggu jika pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu melambat akibat tekanan dari tarif AS.

Baca juga: Trump Umumkan Cadangan Strategis Cryptocurrency AS, Pasar Melonjak

Di sisi lain, perusahaan multinasional mungkin mencari pabrik alternatif di Asia Tenggara untuk menghindari tarif AS terhadap China. Indonesia termasuk salah satu pilihan. Ini bisa membuka peluang relokasi investasi ke dalam negeri. Namun, seperti yang dijelaskan oleh David Solomon, ketidakpastian global telah “menghambat” banyak keputusan bisnis besar.

Indonesia pun tidak luput dari dampak ini. Sentimen investor global bisa melemah, menyebabkan capital outflow dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Jika kondisi ini berlarut-larut, Bank Indonesia dan pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *