Milenianews.com, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menghidupkan wacana redenominasi rupiah. Kementerian Keuangan mulai menyusun RUU yang berisi rencana redenominasi rupiah dengan memangkas tiga nol dari nilai mata uang, dari Rp1.000 menjadi Rp1.
Meski begitu, Purbaya menegaskan bahwa kebijakan tersebut belum akan diterapkan dalam waktu dekat. “Itu kebijakan bank sentral, dan tidak untuk sekarang,” ujarnya. Langkah ini, menurutnya, memerlukan persiapan matang, baik dari sisi ekonomi, sistem keuangan, maupun kesiapan masyarakat.
Baca juga: Ekonom: Kepercayaan Pasar Meningkat pada Pemerintahan Baru Prabowo, Rupiah Potensi Menguat
Purbaya Memulai Kembali Langkah Redenominasi yang Tertunda
Redenominasi bukan hal baru bagi Indonesia. Sejak awal 2010-an, wacana penyederhanaan angka rupiah sudah beberapa kali muncul, namun selalu tertunda karena berbagai pertimbangan ekonomi. Di bawah kepemimpinan Purbaya, Kementerian Keuangan kembali memasukkan ide redenominasi rupiah ke dalam daftar Rancangan Undang-Undang (RUU) yang sedang disiapkan.
Pemerintah berencana menyederhanakan nominal rupiah dengan memangkas tiga nol, sehingga Rp1.000 akan menjadi Rp1. Tujuannya bukan menurunkan nilai uang, melainkan menyederhanakan transaksi, memperkuat citra rupiah, dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional.
Bukan Sekadar Memangkas Nol
Purbaya memahami betul bahwa redenominasi bukan perkara kosmetik mata uang. Ini adalah proyek besar yang menyentuh psikologi masyarakat, sistem keuangan, hingga cara kerja mesin kasir di minimarket.
“Ini bukan soal cepat-cepat mengganti angka. Kita bicara soal kepercayaan publik dan stabilitas ekonomi,” ujarnya.
Menuju Rupiah yang Lebih Kuat
Meski belum ada jadwal pasti, keberanian memasukkan redenominasi ke dalam rencana kerja kementerian menandai perubahan arah kebijakan. Di balik langkah hati-hati itu, tersimpan ambisi besar: menjadikan rupiah lebih kredibel dan setara dengan mata uang negara maju.
Purbaya tampak sadar bahwa reformasi mata uang bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang identitas bangsa. “Rupiah yang kuat mencerminkan bangsa yang percaya diri,” begitu kira-kira pesan yang ingin ia sampaikan melalui kebijakan ini.
Baca juga: Menkeu Purbaya Luncurkan Layanan Aduan Pajak dan Bea Cukai Melalui WhatsApp, Berikut Nomornya
Bagi Purbaya, redenominasi bukan sekadar memangkas nol di lembar uang, tetapi upaya menata kembali citra dan kepercayaan terhadap rupiah di tingkat global. Ia memilih bersikap hati-hati, memastikan fondasi ekonomi cukup kuat sebelum memasuki babak baru dalam sejarah mata uang nasional.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.












