News  

Puisi “Meditasi Batu” Karya Pulo Lasman Simanjuntak Menggema di Skotlandia

Puisi "Meditasi Batu" Karya Pulo Lasman Simanjuntak Menggema di Skotlandia

Milenianews.com, Jakarta – Komponis Ananda Sukarlan menciptakan tembang puitik yang terinspirasi dari puisi berjudul “Meditasi Batu” karya penyair Indonesia Pulo Lasman Simanjuntak. Zoe Hong Yee Huay, seorang mezzo-soprano dari Malaysia, telah memperdengarkan tembang tersebut.

Baca juga: Antologi Puisi “Simbiosis” Kolaborasi Malaysia-Indonesia akan Diluncurkan di IMLF-3

Zoe Hong Yee Huay menggelar resital di Ledger Recital Room, Royal Conservatoire of Scotland (RCS), Scotlandia, Inggris, pada Kamis, 20 Maret 2025.

Tentang puisinya “Meditasi Batu”, Pulo Lasman Simanjuntak menjelaskan bahwa puisi ini lahir dari inspirasi sebuah peristiwa pada Februari 2023. Karya-karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal dan 35 buku antologi bersama para penyair di seluruh Indonesia.

Sejak tahun 1980 hingga 2025, ratusan karya puisi Pulo Lasman Simanjuntak telah dimuat di 23 media cetak, termasuk koran, surat kabar mingguan, dan majalah. Selain itu, puisinya juga telah dipublikasikan di 273 media online dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia. Dengan demikian, kontribusinya terhadap dunia sastra semakin meluas dan dikenal di kedua negara tersebut.

Karya puisinya juga telah dikirim sampai ke Singapura, Brunei Darussalam, Republik Timor Leste, Bangladesh, dan India. Ia sering diundang membaca puisi di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB.

Jassin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Radio Republik Indonesia (RRI) stasiun Jakarta, Cafe Sastra Balai Pustaka, dan sejumlah tempat komunitas sastra di wilayah Jabodetabek.

Puisi Ini Muncul dari Akar Kepahitan yang Mengakar dalam Kehidupan Pribadi dan Rohani

Menurut Bung Lasman — panggilan akrabnya — “akar kepahitan” yang kembali terulang dalam kehidupannya baik sebagai penyair, pewarta, maupun rohaniawan, menjadi latar belakang lahirnya puisi ini.

“Jadi sangat personal. Peristiwa — nyaris bipolar — tersebut membuat penyesalan begitu mendalam berbulan-bulan lamanya. Terjadi dalam sebuah rumah ibadah tua yang telah ‘diasingkan’ sekian puluh tahun,” ceritanya seperti disampaikan kembali di Jakarta, Kanis sore (24/4/2025).

Menurut Bung Lasman, amarah manusia lama meledak, keras. Sekeras batu karang terjal dan tajam. “Sungguh memalukan!” katanya. Akhirnya — melalui sajak ini — diambil keputusan mengikuti suara ilahi dan penurutan.

Walaupun saat itu masih dalam sebuah perjalanan di padang tandus, kering, dan gersang seperti perjalanan rohani bangsa Ibrani. “Maka harus saya akhiri dengan meditasi batu. Menyendiri di sebuah tanah kekal, tanpa suara, tanpa nyanyian dan pujian.

Baca juga: Puisi Penyair Pulo Lasman Dapat Apresiasi Penikmat Puisi Atik Bintoro

Hanya berdoa dan membaca kitab suci dengan seribu ayat-ayat kudus hapalan, dalam roh dan jiwa. Supaya terbentuk karakter kuat, tegar, dan tak lagi goyah dengan iman berakar, bertumbuh, dan berbuah,” pungkasnya.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *