News  

Presiden Botswana Ancam Kirim 20 Ribu Gajah ke Jerman

Milenianews.com, Jakarta – Presiden Botswana, Mokgweetsi Masisi, telah mengancam untuk mengirimkan 20.000 gajah ke Jerman dalam sebuah perselisihan terkait konservasi. Perselisihan ini muncul setelah Kementerian Lingkungan Jerman mengusulkan adanya batasan yang lebih ketat terhadap impor trofi berburu hewan. Pada tahun ini, Botswana telah menegaskan bahwa langkah tersebut hanya akan memiskinkan masyarakatnya.

Melansir dari BBC, pada Kamis (4/4), Masisi menegaskan bahwa jumlah populasi gajah di negaranya telah meningkat pesat berkat upaya konservasi.

Menurutnya, berburu hewan tersebut membantu menjaga keseimbangan populasi. “Warga Jerman seharusnya hidup bersama dengan hewan, seperti yang mereka coba beritahu kepada kami,” ujar Masisi kepada Bild, sebuah surat kabar Jerman.

Baca juga: Kenali Gejala Star Syndrome, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Populasi Gajah di Botswana sudah melebihi kapasitas normal

Botswana memiliki lebih dari 130.000 gajah, yang merupakan sekitar sepertiga dari populasi gajah dunia, melebihi kapasitas wilayahnya. Hal ini menyebabkan kerusakan properti, tanaman, dan menginjak-injak penduduk setempat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Botswana sebelumnya telah memberikan 8.000 gajah kepada Angola dan menawarkan ratusan lagi kepada Mozambik.

Tidak hanya kepada Jerman, Botswana juga mengancam untuk mengirimkan gajah-gajah ke negara lain. Menteri Kehutanan Botswana, Dumezweni Mthimkhulu, bahkan mengancam akan mengirimkan 10.000 gajah ke Taman Hyde di London agar warga Inggris dapat merasakan hidup bersama-sama dengan mereka.

Meskipun pada bulan Maret anggota parlemen Inggris memberikan suara mendukung larangan impor trofi berburu, legislasi tersebut masih harus melewati lebih banyak tahap persetujuan sebelum menjadi undang-undang.

Botswana dan negara-negara lain di Afrika Selatan mendapatkan pendapatan signifikan dari orang-orang kaya Barat yang membayar ribuan dolar untuk izin berburu hewan dan membawa trofi kembali ke rumah mereka.

Namun, kelompok hak-hak hewan menentang praktik tersebut, menganggapnya kejam dan harus dilarang. Mereka mengutip kasus di mana gajah-gajah merusak tanaman dan bahkan membahayakan nyawa manusia. Negara-negara lain, seperti Australia, Prancis, dan Belgia, telah melarang perdagangan trofi berburu.

Baca juga: Ternyata Gajah Pemilih Makanan Juga Seperti Manusia Lho!

Sementara Botswana melarang praktik berburu gajah pada tahun 2014, mereka mengangkat larangan tersebut pada tahun 2019 setelah mendapat tekanan dari masyarakat lokal.

Sekarang, Botswana menerbitkan kuota berburu tahunan yang diklaim sebagai langkah yang dilisensikan dan ketat dikendalikan.

Dalam konteks ini, pembicaraan terus berlanjut antara Botswana dan negara-negara lain yang terkena aturan impor. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa penjualan stok gading mereka dapat mendorong perburuan liar, yang akan merugikan populasi gajah secara keseluruhan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *