Milenianews.com, Yogyakarta – Hujan deras dan angin kencang melanda Jogja sepekan ini, akibatnya dua pohon beringin di sekitaran Alun-Alun Utara tumbang.
Tumbangnya pohon tersebut terjadi pada Jumat (1/04) pukul 15.40 WIB, masing-masing berdiameter 2,5 meter dengan tinggi 20 meter.
Melansir dari jogja.tribunews.com, terjadi pemadaman listrik di Kampung Kauman, Kematren Gondomanan karena pohon yang tumbang menimpa tiang dan kabel.
Baca Juga : Pertamax Naik, Cek Kenaikan Harganya dari Berbagai Provinsi
Akibat dari peristiwa tersebut, masyarakat merasa resah dan khawatir akan terjadi hal buruk kedepannya.
Masyarakat jawa percaya, bahwa pohon yang berada di Alun-Alun tersebut menggambarkan pemimpin daerah dan pasangannya.
Jika pohon tersebut tumbang, maka akan datang berita buruk. Ketika pohon tersebut berganti dengan yang baru, akan datang pengganti di kalangan pemerintahan atau kerajaan.
Selain mitos, terdapat pula filosofi budaya. Bagi masyarakat jawa khususnya Jogja, pohon beringin menjadi ciri khas Alun-Alu Keraton Yogyakarta.
Mengutip dari laman kehati.jogjaprov.go.id, pohon beringin kembar melambangkan pengayoman, keadilan, keabadian, dan manunggaling kawula Gusti.
Artinya bersatunya manusia dengan tuhan, atau bersatunya rakyat dengan pemimpinnya.
Lalu akar yang bergelantungan ke tanah, melambangkan manusia harus mengingat asal-usul dari mana ia berasal.
Baca Juga : Pohon Kina, Kandidat Kuat untuk Obat Virus Corona
Asal-usul yang dimaksud adalah tempat asal (budaya) dan hubungannya dengan Tuhan, begitu banyak mitos, filosofi, dan sejarah yang terkandung dalam pohon beringin tersebut.
Sehingga wajar ketika masyarakat jawa mengsakralkan pohon tersebut, dari sisi manfaatnya. Pohon beringin mengandung banyak air yang berguna ketika masyarakat dilanda kekeringan. (Reporter 2)