News  

NASA Rilis foto Anak Krakatau saat Erupsi

Erupsi Anak Krakatau

Milenianews.com, Jakarta – NASA merilis gambar Gunung Anak Krakatau saat terjadi erupsi pada 12 April silam. Foto tersebut diambil dari jarak dekat menggunakan satelit Terra.

Berdasarkan hasil gambar dari NASA, terlihat gumpalan asap tebal yang menyembur ke langit dan berwarna putih bersih.

Asap berwarna putih itu mayoritas berisi uap dan gas. Selain itu, muncul juga material berwarna merah yang ditandai dengan infrared signature yang diyakini merupakan batuan cair Anak Krakatau.

Baca Juga : NASA Umumkan Asteroid Seukuran Bukit akan Melintasi Bumi pada 29 April 2020

Saat erupsi Anak Krakatau juga bareng dengan 5 gunung lainnya di Indonesia

Ahli Vulkanologi Goddard Space Flight Center NASA, Verity Flower mengatakan satelit Terra pun berhasil mengidentifikasi gumpalan asap yang lebih gelap dan disinyalir mengandung partikel abu.

“Asap gelap kemungkinan mengandung partikel abu yang lebih berat sehingga jaraknya lebih rendah dibanding asap putih lalu dibawa angina ke utara.”

“Sebaliknya, asap yang mengandung uap dan gas bobotnya lebih rendah dan mengembun dengan cepat di atmosfer,” kata Flower dikutip dari laman resmi NASA seperti dilansir CNNIndonesia, Senin (20/4).

Erupsi Anak Krakatau silam, bukan peristiwa erupsi yang terjadi satu-satunya. Ada lima gunung berapi lain yang juga mengalami erupsi dalam waktu bersamaan.

Diantaranya, Gunung Kerinci (Sumatera), Gunung Merapi dan Semerau (Jawa), Gunung Ibu dan Dukono (Maluku).

Dentuman keras terdengar di Jabodetabek saat Anak Krakatau erupsi

Menurut Ahli Ahli vulkanologi, Surono sempat mengatakan bahwa fenomena letusan enam gunung api di Indonesia itu hanya kebetulan.

“Menurut saya tidak ada kaitannya, dan bisa diartikan hanya kebetulan saja,” kata Surono pada Sabtu (11/4).

Saat terjadi erupsi, terjadi juga fenomena lain yakni dentuman keras yang terdengar warga Jabodetabek setelah 6 gunung berapi tersebut meletus.

Banyak yang menyebut, bahwa dentuman tersebut berasal dari erupsi Anak Krakatau, namun hal tersebut dibantah Kepala Bidang Mitigasi PVMBG Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana.

Baca Juga : Benarkah Dentuman Sabtu Dini Hari Akibat Asteroid Melewati Bumi? Ini Kata LAPAN

“Ambruknya dapur magma itu biasanya terjadi untuk erupsi-erupsi dengan skala besar. Erupsi yang terjadi di Anak Krakatau berskala kecil,” katanya.

“Perlu diketahui suara dentuman adalah fenomena yang umum saat terjadi erupsi gunung api. Tidak semua erupsi menghasilkan dentuman, tergantung mekanisme dan faktor akustik. Dentuman sendiri tidak merefleksikan besar kecilnya erupsi.” (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *