News  

MRT Jakarta Bakal Ngebut Sampai Tangsel! Proyek Ambisius Masuk RPJMN 2025

Milenianews.com, Jakarta – Akhirnya, kabar yang ditunggu-tunggu datang juga! Proyek perluasan MRT Jakarta ke Tangerang Selatan udah resmi masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025. Artinya, pemerintah serius banget nih bawa MRT sampai ke selatan Jakarta.

Baca juga: MRT Jakarta Hadirkan Pembayaran Tiket dengan GoPay Melalui Aplikasi MyMRTJ

Rute yang akan dikembangkan

Rute barunya dirancang dari Lebak Bulus ke Serpong, lewat jalur Ciputat, Pondok Cabe, Pamulang, sampai Rawa Buntu. Totalnya bakal ada 12 stasiun yang siap melayani mobilitas warga Tangsel. Jalurnya kurang lebih 22 km, dan ini bakal jadi solusi jitu buat kamu yang selama ini harus bertarung di KRL atau terjebak macet di jalanan tiap pagi.

“Rencana pembangunan ini udah masuk RPJMN, artinya proyeknya masuk program nasional dan bukan cuma rencana-rencana doang,” kata Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, dikutip dari Kompas.com.

Rute baru lewat kawasan padat tangsel

Jalur MRT yang diperluas ini akan melintasi sejumlah titik strategis di Tangerang Selatan. Beberapa stasiun yang kemungkinan bakal dibangun antara lain: Lebak Bulus (nyambung sama MRT eksisting), Pondok Labu, Cinere, Pamulang, Pondok Cabe, Ciputat, dan Serpong atau Rawa Buntu (nyambung ke KRL). Warga Tangsel pasti udah bisa bayangin gimana nyamannya kalau nanti bisa naik MRT langsung dari Ciputat ke Sudirman tanpa transit ribet.

“Kalau beneran kejadian, ini bakal jadi game changer. Pamulang ke pusat kota gak sampai 30 menit? Gue sih yes!” kata Dinda, warga Pamulang yang tiap hari ngantor di Jakarta.

Target konstruksi dimulai 2026-2027

Studi kelayakan udah kelar sejak awal 2025. Sekarang tinggal finalisasi trase, pembebasan lahan, dan cari investor lewat KPBU. Kalau semua lancar, pembangunan fisik bisa mulai akhir 2026 atau awal 2027. Koordinasi lintas wilayah juga sudah digodok antara Pemprov DKI, Pemkot Tangsel, Pemprov Banten, Bappenas, Kemenhub, dan BPTJ.

Proyek ini digarap oleh PT MRT Jakarta dengan dukungan penuh dari berbagai pihak: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemrakarsa, Pemprov Banten, dan Pemkot Tangsel. Pemerintah pusat juga terlibat lewat Bappenas dan Kementerian Perhubungan. MRT Jakarta bertindak sebagai pelaksana utama sekaligus inisiator skema pendanaan.

“Kita targetkan pakai KPBU biar lebih ringan dan feasible. Jadi MRT bisa sampai Tangsel tanpa ganggu fiskal daerah,” jelas Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat.

Kebutuhan transportasi warga Tangsel makin mendesak

Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat dan mobilitas harian yang tinggi menuju Jakarta, Tangsel butuh solusi transportasi massal yang cepat dan nyaman. Selama ini, warga bergantung pada KRL, ojek online, atau kendaraan pribadi yang sering kali memakan waktu dan bikin stres. MRT diharapkan bisa jadi solusi permanen buat ngurangin beban lalu lintas dan ningkatin kualitas hidup.

“Rencana pembangunan ini udah masuk RPJMN, artinya pemerintah serius mau percepat konektivitas Jakarta dan Tangsel,” ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

Baca juga: Proyek Terbaru MRT Fatmawati-TMII Sedang Tahap Review

Uniknya, proyek ini gak ngandelin dana dari APBD Tangsel atau Banten. MRT Jakarta bakal pakai skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) buat biayain pembangunan. Jadi, gak nyusahin pemerintah daerah, tapi tetap bisa jalan. Total biayanya diperkirakan US$ 1,25 miliar atau sekitar Rp 20 triliun. Skema ini dinilai paling realistis mengingat keterbatasan fiskal di tingkat daerah.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *