News  

Momentum Penuh Syukur di Patrajasa! Yayasan BSI Dorong Wisudawan UBSI Melangkah Mantap ke Masa Depan

Masa Depan Wisudawan UBSI
Dok. UBSI

Milenianews.com, Semarang – Di tengah hiruk pikuk toga dan senyum haru keluarga, Patrajasa Hotel Semarang berubah menjadi ruang penuh syukur dan harapan pada Kamis, (20/11). Dalam suasana itu, Yayasan BSI menyampaikan pesan kuat bagi para wisudawan UBSI yang siap menutup satu perjalanan dan membuka pintu masa depan.

Di tengah suasana penuh haru itu, Pembina Yayasan BSI (Bina Sarana Informatika), Herman Pratikto, berdiri menyampaikan pesan yang sederhana tapi menohok. Ia tidak langsung bicara soal teknologi, industri, atau persaingan global.

Baca juga: Toga, Tangis Haru, dan Tawa Kos: Patrajasa Hotel Semarang Jadi Saksi Meriahnya Wisuda UBSI

Ia justru memulai dari rumah. “Terima kasih kepada seluruh orang tua yang telah mempercayakan UBSI sebagai tempat putra putri Anda menempuh pendidikan tinggi,” katanya. Kalimat itu membuat beberapa orang tua di barisan tengah duduk sedikit lebih tegak. Ada yang menahan napas. Ada yang mendadak sibuk mengusap mata.

Herman kemudian mengingatkan bahwa wisuda bukan garis finish. Wisuda hanya gerbang. Menurutnya, lulusan UBSI sedang berada di titik transisi menuju kompetensi yang lebih tinggi. “Kami mendorong para lulusan untuk terus belajar. Sebagai Kampus Digital Kreatif, UBSI kini memiliki dua program pascasarjana yang siap mendukung peningkatan kompetensi lulusan,” ujarnya dalam rilis yang diterima milenianews.com, Selasa (25/11).

Suara itu terdengar ringan, tapi bagi sebagian wisudawan, mungkin terasa seperti tapak kaki baru di tepi jurang bernama dunia.

Baca juga: Pagi Penuh Harapan di Patrajasa: Pesan Rektor UBSI Menggema, Wisudawan Semarang Siap Melangkah

Herman lalu membawa ruangan pada refleksi tentang perubahan teknologi. Ia menyinggung mobil listrik, kereta cepat, hingga layanan digital yang mengubah cara hidup manusia dalam waktu yang teramat singkat. Di balik itu, ia menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi global untuk memperkuat daya saing negeri ini.

Kemudian muncul satu contoh yang membuat ruangan hening penuh bangga. QRIS. Sebuah inovasi yang lahir bukan dari Silicon Valley, tapi dari negeri sendiri. “QRIS adalah bukti bahwa Indonesia mampu menghadirkan inovasi teknologi berskala internasional. Penggunanya terus meningkat dan sudah dipakai di berbagai negara Asia,” ungkapnya.

Beberapa wisudawan tersenyum kecil. Mungkin baru sadar bahwa teknologi hebat tidak selalu datang dari luar.

Baca juga: Pesan Visioner LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta Iringi Langkah Wisudawan UBSI Menuju Masa Depan

Sebagai penutup, Herman mengembalikan harapan itu kepada wisudawan, “Terus mengembangkan kompetensi, beradaptasi dengan perubahan teknologi, dan mengambil peran dalam kemajuan industri digital.” Ia menegaskan bahwa keahlian yang didapat selama kuliah bukan sekadar tiket kerja, tapi modal untuk menavigasi dunia yang terus berubah.

Setelah sambutan selesai, ruangan Patrajasa kembali riuh oleh tepuk tangan dan kilatan kamera. Toga yang miring dibiarkan tetap miring. Keluarga berdiri bangga tanpa banyak kata. Dunia digital menunggu di luar gedung, dan para wisudawan UBSI di Semarang hari itu tidak hanya lulus. Mereka sedang resmi diperkenalkan kepada masa depan yang tidak sabar menantang mereka.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *