Milenianews.com, Jakarta – Genosida Palestina kemungkinan masih berlanjut, pasalnya pada Selasa, (7/5) waktu setempat, militer Israel mengambil kendali atas perlintasan perbatasan Rafah yang vital antara Gaza dan Mesir. Langkah ini dilakukan setelah serangkaian serangan udara dan dalam konteks prospek kesepakatan gencatan senjata yang tergantung pada keseimbangan.
Melansir dari Reuters, kelompok perjuangan Palestina, Hamas, pada Senin malam, menyatakan setuju dengan proposal gencatan senjata dari mediator setelah tujuh bulan perang. Namun, Israel menilai bahwa syarat-syarat tersebut tidak memenuhi tuntutannya dan meluncurkan operasi militer di Rafah.
Baca juga: Demonstran pro-Palestina Ambil Alih Gedung Universitas Columbia AS
Genosida Palestina masih berlanjut, Israel tewaskan warga Gaza di Rafah
Dalam serangan semalam, tank dan pesawat Israel menghantam beberapa area dan rumah di Rafah, menewaskan 20 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya. Otoritas kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan tersebut mengenai setidaknya empat rumah.
Hisham Edwan, juru bicara Otoritas Perlintasan Perbatasan Gaza, mengutuk tindakan Israel dan menyatakan bahwa penutupan perlintasan perbatasan Rafah telah mengakibatkan kondisi yang memprihatinkan bagi penduduk Gaza. Selain itu, ia juga menyoroti dampaknya terhadap pasien kanker yang tidak bisa mendapatkan perawatan akibat keruntuhan sistem kesehatan.
Alasan di balik tindakan militer Israel adalah klaim bahwa Rafah menjadi tempat persembunyian ribuan pejuang Hamas dan puluhan sandera. Menurut Israel, kemenangan dalam konflik ini tidak mungkin tercapai tanpa menguasai Rafah.
Sementara itu, perlintasan Rafah, yang merupakan jalur utama bagi bantuan ke Gaza, ditutup karena keberadaan tank-tank Israel. Amerika Serikat telah meminta Israel untuk menahan diri agar tidak meluncurkan kampanye militer di Rafah sebelum merumuskan rencana kemanusiaan bagi warga Palestina yang mengungsi di sana.
Di tengah kondisi yang mencekam, beberapa keluarga Palestina menerima instruksi melalui pesan teks dan panggilan telepon untuk pindah ke “zona kemanusiaan” sekitar 20 km dari Rafah. Mereka bergegas meninggalkan tempat tinggal mereka, serta barang-barang dan tenda yang mereka bangun.
Baca juga: Kolombia Putus Hubungan Bilateral dengan Israel Buntut Genosida yang Terjadi di Palestina
Meskipun Hamas menyatakan persetujuannya terhadap proposal gencatan senjata, Israel menilai proposal tersebut masih jauh dari tuntutan mereka. Namun, Israel tetap bersedia mengirim delegasi untuk bertemu dengan negosiator dalam upaya mencapai kesepakatan.
Peristiwa ini menandai salah satu momen krusial dalam konflik berkepanjangan di Gaza, yang telah menelan korban jiwa dan meninggalkan kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan. Sementara para pemimpin dan mediator berusaha mencapai kesepakatan, warga sipil Gaza terus merasakan dampak langsung dari eskalasi kekerasan ini.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.