Milenianews.com – Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Minggu (17/7) sampai Selasa (19/7) pagi ini. Semburan abunya menyembur tinggi sampai 2,5 km keatas. Anak Krakatau, menjadi gunung yang muncul, setelah terjadinya letusan besar Gunung Krakatau pada 1883 silam.
Gunung Krakatau menjadi gunung api yang masih aktif sampai sekarang. Tercatat, sudah dua kali terjadi letusan, pertama pada tahun 1883 dan kedua di tahun 2018.
Erupsi yang terjadi dari tanggal 17 Juli lalu ini, kembali jadi perhatian. Sekaligus mengingatkan pada ledakan besar yang pernah terjadi.
Baca Juga : Misteri dan Keindahan Gunung Sanggabuana Karawang
Meletusnya Gunung Krakatau, menjadi yang terbesar pada 1883 silam. Bahkan disebutkan terkuat dalam sejarah, yang berkekuatan 21.574 kali daya ledak bom atom Hiroshima. Sangat dahsyat sekali.
Gunung Krakatau, terletak di Selat Sunda. Namun secara administratif, Gunung Krakatau berada di Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Saat letusan pertama, tak hanya melenyapkan pulau Krakatau, namun juga kehidupan di pesisir Banten dan Lampung hancur. Gak kebayang ya sobat, jika mengalami keadaan tersebut waktu itu.
Kengeriannya bahkan tertulis melalui catatan pribumi, seperti dalam “Syair Lampung Karam” karya Muhammad Saleh.
Gunung Krakatau meletus Agustus 1883

Pada tanggal 26 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus pukul 10.52 WIB pagi. Mengutip Kompas.com, letusannya terdengar sampai Singapura dan Australia, jutaan ton abu, batu dan magma menutupi wilayah seluas 827.000 km.
Selain itu, sekitar 36.417 orang meninggal dan hilang terseret atau tertimbun bahan letusan gunung. Sebenarnya, pada tanggal tersebut, menjadi puncak ledakan dahsyat sejak rangkaian ledakan yang bermula dari 20 Mei 1833.
Hembusan abunya saat itu, mencapai 70-80 km dan membuat gangguan cuaca dunia beberapa tahun kemudian. Bahkan nih, sobat milenia, sinar matahari saja tak bisa menembus tebalnya abu tersebut waktu itu.
Baca Juga : Mengenal Seven Summit Indonesia, Sudah Naik Gunung Mana Aja?
Hal itu juga yang bikin bagian selatan Sumatera dan Jawa menjadi gelap gulita. Apa sobat akan merasa, bahwa itu akhir dari dunia?
Letusan-letusan yang terjadi dari September dan Oktober 1833 sampai Februari 1884, menghadirkan Anak Krakatau pada Agustus 1930.(Rifqi Firdaus)
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.