Milenianews.com – Gunung Sanggabuana merupakan gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Karawang. Secara administratif, gunung ini berada di Desa Mekarbuana, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Ketinggian gunung ini adalah 1291 Mdpl, dan merupakan gunung satu-satunya yang paling tinggi di Karawang.
Baca Juga : Pesona Gunung Tambora
Gunung Sanggabuana diapit empat kabupaten. Di sebelah utara, Kabupaten Karawang, sebelah timur, Kabupaten Purwakarta, sebelah selatan, Kabupaten Cianjur, dan sebelah barat, Kabupaten Bogor.
Kawasan pegunungan Sanggabuana masih sangat asri. Flora dan fauna di gunung ini
masih sangat beragam.
Selain itu, ada juga jalur pendakian bagi pendaki yang ingin menjelajahi kawasan ini. Sanggabuana merupakan tempat latihan TNI Kostrad yang sering disebut sebagai Kawah Candradimuka.
Tempat latihan di Sanggabuana memiliki area seluas 500 hektar yang dibangun pada tahun 1999 hingga tahun 2001. Pesona keindahan Gunung Sanggabuana sangat sayang untuk dilewatkan, karena sepanjang jalur pendakian kita akan melihat pemandangan yang indah sehingga rasa lelah kita tidak akan sia-sia.
Jalur pendakian Gunung Sanggabuana cukup terjal. Butuh waktu sekitar 7 jam untuk sampai ke puncaknya. Namun, bagi yang sudah terbiasa, cukup 3 sampai 4 jam saja untuk sampai ke puncak gunung.
Gunung Sanggabuana menyuguhkan panorama alam yang menakjubkan dengan hutan setinggi puluhan meter. Saat ini, kondisi kawasan hutan pegunungan Sanggabuana tergolong hutan produktif dan masih diusulkan sebagai hutan konservasi, untuk mencegah deforestasi lebih lanjut di kawasan tersebut.
Selain itu, ada sungai yang jernih, dan kicauan burung hutan yang merdu. Diawal jalur pendakian, kita akan menjumpai area pesawahan warga dengan latar belakang bukit yang sangat indah.
Selang beberapat saat setelah area pesawahan, kita akan melewati Kampung Situ. Pada pos pertama, merupakan kawasan petilasan dengan beberapa rumah dan beberapa warga penjaga makom keramat.
Kampung ini adalah kampung terakhir yang kita jumpai yang hanya terdiri dari beberapa keluarga saja. Di perkampungan kecil ini kita akan menjumpai beberapa makom (petilasan) yang tepat berada ditengah jalan.
Selain itu, keunikan fauna dari Gunung ini adalah Elang Jawa, Owa atau Lutung Hitam berekor panjang. Kita akan melihat tanpa sengaja Elang Jawa terbang dan Owa bergelantungan diatas pepohonan di Gunung Sanggabuana ini.
Selain keindahan panorama alam yang bisa kita nikmati saat mendaki Gunung
Sanggabuana, kita juga akan menjumpai beberapa tempat indah bersejarah di Gunung Sanggabuana diantaranya, Situs Kebun Jambe, Makom dan Pancuran.
Situs Kebun Jambe merupakan sebuah perbukitan kecil dilereng Gunung Sanggabuana. Kebun Jambe ini merupakan sebuah pemukiman kuno lintas generasi.
Para peneliti memperkirakan Kebun Jambe ini sudah digunakan oleh manusia pra sejarah, dan kemudian dilanjutkan oleh manusia zaman Kerajaan Sunda.
Konon, Kebun Jambe adalah tempat pertemuan para tokoh Sunda zaman dahulu seperti Prabu Siliwangi, Syech Quro, dan orang-orang sakti Karawang dari berbagai zaman. Selain daripada itu, ada juga makom yang dianggap keramat.
Makom keramat Gunung Sanggabuana menjadi sebuah cerita populer bagi para pendaki maupun peziarah. Terdapat pula berbagai pancuran di gunung ini, meliputi Pancuran Kejayaan, Pancuran Mas, Pancuran Sumur Tujuh dan Pancuran Kahuripan.
Jika kita sudah sampai di puncak, itu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Di puncak Gunung Sanggabuana juga, kita akan menemukan beberapa makom yang sering dikunjungi oleh para peziarah.
Bukan hanya itu di puncak Gunung Sanggabuana dapat terlihat jelas bagian Kota Karawang. Bahkan Bendungan Jatiluhur yang berada di Kabupaten Purwakarta pun terlihat jelas dari puncak gunung ini.
Bukan hanya itu, Puncak gunung tertutup oleh beberapa pohon. Dari sebelah timur akan terlihat matahari terbit dan di sebelah barat kita akan melihat matahari terbenam.
Ketika menjelang sore dan malam, puncak gunung ini selalu diselimuti oleh kabut dan adanya angin yang cukup kencang yang datang dari arah timur dan selatan.
Jika kita sudah menikmati keindahan puncak Gunung Sanggabuana.
Untuk turun kembali dapat ditempuh perjalanan sekitar 3 sampai 4 jam. Misteri Gunung Sanggabuana atau disebut dengan Buana Paksi Panca Tengah masih
menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan.
Selama ini, orang banyak melihat Sanggabuana hanyalah sebuah gundukan tanah dan batuan yang kemudian disebut Gunung.
Puluhan tahun lalu masyarakat sekitar Gunung Sanggabuana mengaku sering melihat
ada orang-orang terbang ke puncak Gunung Sanggabuana. Orang-orang misterius ini menuju area Gunung sambil membawa kerkita.
Peristiwa seperti itu tidak hanya terjadi sekali, mereka adalah orang-orang sakti yang dahulu tinggal di sekitar Gunung Sanggabuana. Ada kaitannya dengan kerkita, di puncak Gunung ini juga terdapat pemakoman misterius. Masyarakat tak tahu
pasti makom-makom siapa yang ada di puncak ini.
Menurut beberapa sumber, makom-makom ini adalah makom nenek moyang penduduk asli di Karawang. Ada juga menurut cerita dari orang-orang mengenai kenyataan yang ajaib ini yang sudah menjadi cerita turun-temurun mengenai penampakan yang sering terjadi.
Jika kita pertama kali menjejak puncak Gunung Sanggabuana Karawang mungkin kita akan dibuat kaget. Puncak gunung tidak seperti gambaran puncak sebuah gunung dalam benak kita, beberapa kuburan telah menjadi bagian dari wisata Sanggabuana.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, puncak Gunung Sanggabuana telah berubah. Puncak Gunung tidak hanya diramaikan oleh para pendaki tetapi juga oleh para peziarah.
Para peziarah percaya bahwa kuburan di puncak Gunung Sanggabuana adalah makom orang-orang sakti. Nama-nama seperti Siliwangi, Sapu Jagat, Taji Malela, para Syech dan lainnya cukup akrab dikalangan para peziarah.
Berdasarkan cerita para orang tua, di Gunung Sanggabuana memang telah ada beberapa kuburan tua sejak dahulu kala, jumlahnya ada 7 dan posisinya terpencar.
Tidak semua berkumpul di puncak seperti sekarang. Asal-usul kuburan tua di Gunung Sanggabuana tidak ada yang tahu. Banyak yang menduga, kuburan di puncak Gunung adalah mayat dari kerkita terbang dalam cerita-cerita lama.
Mereka melakukan penguburan di Gunung Sanggabuana, karena Gunung tersebut dipercaya memiliki nilai istimewa dalam sejarah tanah sunda. Di Gunung Sanggabuana masyarakat meyakini bahwa terdapat sebuah kota misteri yang hilang
bernama Kuta Tambaga.
Banyak yang menceritakan bahwa di kaki Gunung Sanggabuana pernah berdiri sebuah kota kuno di zaman Kerajaan Sunda pada abad ke-7 sampai abad ke-13
Masehi.
Konon, dikarenakan terjadi sebuah bencana alam yang dahsyat, kota tersebut menjadi hilang. Selain makom dan kota yang hilang yang menjadi cerita cukup mistis lainnya ialah, bahwa konon disisi Gunung Sanggabuana terdapat tempat persembunyian makhluk aneh yang disebut Aul.
Aul ini digambarkan sebagai manusia dengan kepala anjing terbalik ke belakang.
Berdasarkan informasi penduduk di wilayah Sanggabuana, Aul bersembunyi di Gua tertinggi Sanggabuana yang bernama Cikoleangkak.
Baca Juga : Mengenal Seven Summit Indonesia, Sudah Naik Gunung Kemana Aja?
Aul adalah makhluk yang sulit diketahui kejelasannya. Entah manusia, hewan atau makhluk halus. Sosoknya sering muncul di musim kemarau. Dia bergerak sangat cepat diatas pepohonan.
Oleh sebab itu, Aul sering disebut juga Kalangkang. Sampai saat ini, keberadaannya masih menjadi misteri antara fakta dan mitos. Hanya saja ceritanya menjalar ke berbagai pegunungan di Jawa Barat.
Tulisan Karya : Kartika Puspita, dalam lomba menulis artikel dari Milenianews tentang “Keindahan Kampung Halaman yang Belum Terjamah”.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.