Mengapa Autoimun Lebih Banyak Terjadi pada Perempuan? Ini Alasannya

Milenianews.com – Penyakit autoimun diketahui jauh lebih sering dialami perempuan dibanding laki-laki. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sekitar 70–80 persen penderita autoimun adalah perempuan.

Kondisi ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan dipengaruhi faktor biologis, hormonal, dan genetik. Melansir dari Scientific American, sistem kekebalan perempuan memang cenderung lebih aktif, sehingga lebih siap melawan infeksi.

Baca juga: Kekurangan Vitamin D Dapat Sebabkan Penyakit Autoimun

Namun, respons imun yang lebih kuat ini juga meningkatkan risiko terjadinya serangan ke jaringan tubuh sendiri.

Salah satu faktor terbesar adalah pengaruh hormon estrogen. Melansir dari National Geographic, estrogen dapat meningkatkan aktivitas sel B, yaitu sel penghasil antibodi.

Peran Hormon Estrogen dan Kromosom X dalam Tingginya Kasus Autoimun pada Perempuan

Ketika mekanisme ini berlebihan, tubuh dapat menghasilkan autoantibodi yang menyerang jaringan sehat. Estrogen juga memengaruhi cara gen imun diaktifkan, sehingga fluktuasi hormon pada fase pubertas, kehamilan, hingga menopause dapat meningkatkan risiko autoimun.

Selain hormon, faktor genetik juga sangat berpengaruh. Perempuan memiliki dua kromosom X, sementara laki-laki hanya satu.

Melansir dari studi yang dipublikasikan di PubMed, kromosom X membawa banyak gen yang berperan dalam pengaturan imun. Kesalahan dalam proses inaktivasi salah satu kromosom X dapat memicu sistem imun menjadi lebih reaktif dan tidak stabil.

Baca juga: Diet Antiinflamasi: Rahasia Turun Berat Badan 20 Kg Secara Alami dan Sehat
Dari sisi evolusi, perempuan memang dirancang memiliki kekebalan lebih kuat untuk melindungi keturunan dari penyakit. Produksi antibodi yang lebih tinggi membuat perempuan lebih tahan terhadap infeksi.

Namun, efek samping dari sistem imun yang lebih agresif ini adalah meningkatnya kerentanan terhadap gangguan autoimun seperti lupus, tiroiditis Hashimoto, dan rheumatoid arthritis.

Secara keseluruhan, tingginya kasus autoimun pada perempuan berasal dari kombinasi kompleks antara hormon, genetik, serta karakter sistem imun yang secara alami lebih aktif. Pemahaman ini penting untuk pengembangan metode pencegahan dan terapi yang lebih tepat bagi perempuan yang berisiko.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *