Milenianews.com, Jakarta – Psikolog dan dosen Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Chandra, mengungkapkan bahwa kita dapat mencegah tawuran pada remaja di bulan Ramadhan dengan membangun dialog dan merangkul anak muda untuk mengubah kesadarannya ke arah yang lebih positif.
Hal ini disampaikan Novi dalam wawancara yang dilansir dari Antara, pada Selasa (11/3) di Jakarta. Novi menekankan pentingnya peran seluruh masyarakat dalam membantu anak-anak remaja agar berpindah dari pola pikir yang merusak ke pola pikir yang lebih bermanfaat.
Baca juga: MKKS SMK Kabupaten Tegal Buat Film Kajogan Sebagai Antipasi Tawuran Pelajar
Menurutnya, otak manusia belajar lebih efektif dalam kelompok. Oleh karena itu, jika masyarakat melakukan dialog dan pendampingan secara kolektif, mereka akan lebih mudah mengarahkan remaja ke kegiatan positif. Selain itu, pendekatan ini juga lebih efektif dibandingkan hanya memberikan nasihat atau sanksi secara individual. Dengan cara ini, dukungan sosial akan semakin kuat.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memulai dialog dari lingkungan rumah. Orang tua perlu meningkatkan interaksi tatap muka dengan anak-anak mereka. Ini sangat penting di era digital, di mana remaja sering terdistraksi oleh gadget.
Baca juga: Membuka Jendela Hati dan Pikiran Remaja Melalui Bingkai Puisi
“Kita ini jarang membangun interaksi yang dalam dan dialog dengan anak-anak kita. Ini menjadi akar permasalahan yang berdampak luas. Anak merasa tidak memiliki tempat untuk bertanya,” pungkasnya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.