Milenianews.com, Cirebon– “Bangsa yang maju adalah bangsa yang bekerja keras, jujur, dan berpegang pada nilai-nilai Ilahi. Ekonomi tidak bisa dipisahkan dari moral dan keberpihakan pada yang lemah.” Hal itu ditegaskan oleh Rektor Universitas UMMI Bogor, Prof. Rokhmin Dahuri.
Dalam Mudzakarah MUI Kabupaten Cirebon, di Aula Center PCNU Kabupaten Cirebon, Rabu (19/11/2025) yang dibuka oleh KH. Zamzami Amin (Ketua Umum MUI Kab. Cirebon) dan Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H (Kapolresta Cirebon), Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri (anggota Komisi IV DPR RI) membuka mata kita akan sebuah paradoks besar bangsa ini.
“Indonesia sejatinya memiliki potensi pertumbuhan ekonomi di atas 10% per tahun, namun realitas satu dekade terakhir menahan kita di angka 5%,” kata Prof. Rokhmin Dahuri .
Apa penyebabnya? “Transformasi yang belum tuntas, kebijakan yang tidak stabil, hingga iklim investasi yang butuh kepastian,” ujar Prof. Rokhmin yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
Dari Daerah Menuju Nasional
Prof. Rokhmin menyoroti Cirebon sebagai cermin kondisi daerah. “Dengan PDRB per kapita yang masih di bawah rata-rata Jawa Barat, kita seolah ‘duduk di atas peti emas’ namun belum memanfaatkannya. Potensi Agro-Maritim yang besar masih dikelola secara konvensional,” tuturnya.

Kuncinya, kata ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu adalah Transformasi Struktural:
- Berhenti bergantung pada komoditas mentah.
- Beralih total menuju industri berbasis inovasi, teknologi, dan efisiensi.
- Meningkatkan kompetensi pejabat publik untuk menciptakan tata kelola yang bersih.
Fondasi Moral & Kekuatan Ziswaf
Namun, struktur ekonomi yang canggih akan rapuh tanpa fondasi spiritual. “Di sinilah peran strategis Islam,” kata Prof. Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar ASPEKSINDO (Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan se-Indonesia).
Prof. Rokhmin menegaskan bahwa Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf) bukan sekadar ritual ibadah, melainkan instrumen fiskal umat yang powerful.
Baca Juga : Prof. Rokhmin Dahuri: Seimbangkan Kesuksesan Dunia dan Kesuksesan Akhirat
Ziswaf produktif adalah solusi untuk:
- Memperkuat daya beli masyarakat.
- Mengubah status Mustahik (penerima) naik kelas menjadi Muzakki (pemberi).
- Menjadikan Masjid dan Pesantren sebagai simpul pemberdayaan ekonomi dan pusat data umat, bukan sekadar tempat ritual.
Menjemput Janji Allah
Menutup paparannya, Prof. Rokhmin mengingatkan kita pada QS. Al-A’raaf ayat 96. Bahwa keberkahan dari langit dan bumi hanya akan turun bagi negeri (wilayah) yang penduduknya beriman dan bertakwa kepada Allah.
“Prinsip Tauhid, kerja keras, keadilan distribusi, serta inovasi teknologi adalah jalan terang menuju Indonesia Emas 2045. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memegang teguh nilai Ilahi dalam setiap gerak ekonominya,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.













