News  

Masjid untuk Santri, BMH Dorong Asa untuk Pendidikan Jadi Nyata

Irwan Kelana
BMH membantu pembangunan Masjid Al-Alaq di Pondok Pesantren Tahfidz Al Hijrah, Dusun Kampung Baru, Desa Uraso, Luwu Utara, Sulsel. (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Luwu Utara– Di tengah hamparan lahan seluas 20.000 meter persegi di Dusun Kampung Baru, Desa Uraso, Luwu Utara, berdiri Pondok Pesantren Tahfidz Al Hijrah.

Pesantren ini menjadi rumah bagi para santri penghafal Al-Quran, tempat mereka mengejar ilmu agama dan membangun masa depan yang lebih baik.

Namun, satu kekurangan mencolok menghiasi keseharian mereka: rumah ibadah mereka hanyalah mushola kayu sederhana berukuran 5×5 meter yang telah berdiri lebih dari lima tahun.

Mushola ini menjadi pusat kehidupan spiritual santri. Selain shalat lima waktu, mushola kayu ini digunakan untuk sholat Tahajud, Duha, hingga muraja’ah atau mengulang hafalan Al-Qur’an.

Tetapi, dengan dinding setengah terbuka dan lantai semen beralaskan tikar plastik, mushola ini tidak cukup melindungi dari hujan atau angin. Kondisi ini mendorong Yayasan Al Hijrah Uraso untuk memulai pembangunan Masjid Al-Alaq, sebuah masjid berukuran 18×18 meter yang diharapkan menjadi pusat kegiatan ibadah sekaligus sarana belajar yang layak bagi para santri.

“Alhamdulillah, pembangunan telah dimulai dengan tahap pondasi. Saat ini, kami membutuhkan sekitar 50 truk pasir dan batu dengan biaya Rp 200 ribu per truk untuk proses pengurukan,” ujar Ustadz Syukron, salah satu pengasuh pesantren.

Baca Juga : Butiran Beras dari BMH Menjadi Nutrisi Dan Motivasi Santri Menggapai Prestasi

Tahapan pembangunan ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Selain peran aktif masyarakat yang menyumbangkan amal jariah, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) hadir sebagai mitra strategis untuk menghimpun dan menyalurkan donasi.

Menurut Ustadz Abdul Wahab, ketua Yayasan Al Hijrah, masjid ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol komitmen untuk mencetak generasi Qurani yang unggul.

“Masjid memiliki peran ganda, sebagai tempat ibadah dan pusat pembelajaran. Kami berharap kehadiran Masjid Al-Alaq ini dapat memacu semangat santri dalam menuntut ilmu dan menjaga hafalan mereka,” jelasnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Bagi umat Islam, zakat, infak, dan sedekah adalah ladang amal yang tak hanya meringankan beban sesama. Akan tetapi juga berkontribusi membangun pendidikan di Indonesia. Melalui dukungan masyarakat, pembangunan masjid di Pesantren Al Hijrah bukan sekadar memenuhi kebutuhan fisik, melainkan juga membangun generasi muda yang berilmu, berakhlak, dan berdaya guna.

“Setiap rupiah yang disalurkan menjadi amal jariah yang terus mengalir, menyokong langkah para santri menggapai mimpi dan menebarkan manfaat bagi umat. Inilah saatnya bagi kita semua untuk mengambil bagian dalam perjalanan penuh makna ini, mewujudkan masjid sebagai cahaya bagi pendidikan generasi masa depan,” tutup Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shabirin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *