Milenianews.com, Jakarta – Marks & Spencer (M&S), perusahaan ritel multinasional asal Inggris, mengklaim bahwa mereka baru-baru ini menjadi target serangan siber. Serangan tersebut menyebabkan gangguan pada sejumlah operasional daring, termasuk layanan “Click and Collect”.
Baca juga: Apple Siapkan Fitur ‘Lockdown Mode’ untuk Lawan Serangan Siber
Insiden siber ini terjadi pada operasi yang dilakukan oleh M&S, yang beroperasi di Inggris dan di berbagai lokasi lainnya.
Insiden tersebut terjadi pada hari Jum’at, 25 April 2025, waktu setempat.
Perusahaan yang menjadi korban serangan siber adalah Marks & Spencer (M&S), yang mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Serangan siber ini menyebabkan gangguan pada beberapa layanan M&S, yang mempengaruhi proses operasional daring mereka, khususnya pada “Click and Collect”.
M&S telah mengambil langkah proaktif dengan memindahkan beberapa proses operasional mereka ke mode luring (offline) untuk melindungi kolega, mitra, pemasok, dan bisnis mereka.
Meskipun toko tetap dibuka dan pelanggan dapat berbelanja melalui situs web maupun aplikasi, mereka saat ini tidak memproses pembayaran nirsentuh dan menghentikan sementara pengambilan pesanan “Click and Collect”.
Baca juga: Seminar Palo Alto Networks Wujudkan Keamanan Siber yang Lebih Kuat
M&S berfokus pada pemulihan layanan secepat mungkin untuk meminimalkan dampak gangguan ini terhadap pelanggan dan mitra perusahaan.
Perusahaan juga memastikan akan memberikan pembaruan lebih lanjut seiring dengan perkembangan situasi.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.