Milenianews.com – Lahan kelapa sawit sering kali disebut sebagai solusi ekonomi di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. Namun, konversi hutan menjadi lahan kelapa sawit telah menimbulkan dampak ekologis yang signifikan.
Meskipun kelapa sawit memberikan manfaat ekonomi, banyak aspek penting dari ekosistem hutan yang tidak dapat tergantikan.
Baca juga: Kisah Sukses Pandawara Group dalam Mengedukasi Masyarakat Untuk Peduli Lingkungan
Berikut adalah lima alasan mengapa lahan kelapa sawit tidak bisa menggantikan manfaat hutan:
1. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Melansir dari World Wildlife Fund (WWF), hutan tropis adalah rumah bagi sekitar 80% spesies tumbuhan dan hewan di darat.
Ketika hutan ditebang untuk perkebunan kelapa sawit, habitat alami banyak spesies terancam, termasuk hewan langka seperti orangutan, harimau Sumatra, dan gajah Sumatra. Lahan kelapa sawit yang monokultur tidak mampu mendukung keanekaragaman hayati seperti hutan alami.
2. Hilangnya Fungsi Penyerap Karbon
Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon alami yang sangat efektif, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Melansir dari National Geographic, hutan tropis menyimpan hingga 25% karbon bumi.
Ketika hutan diganti dengan perkebunan kelapa sawit, emisi karbon meningkat akibat deforestasi dan pengelolaan lahan. Lahan kelapa sawit tidak memiliki kapasitas yang sama dalam menyerap karbon seperti hutan.
3. Kerusakan Siklus Hidrologi
Hutan memiliki peran penting dalam menjaga siklus air melalui proses transpirasi dan pengendapan air hujan. Melansir dari The Conversation, konversi hutan menjadi lahan kelapa sawit mengganggu siklus hidrologi, menyebabkan berkurangnya ketersediaan air tanah, erosi tanah, dan peningkatan risiko banjir. Hutan memberikan manfaat ekologis yang tidak dapat ditiru oleh perkebunan kelapa sawit.
4. Penurunan Kualitas Tanah
Hutan tropis memiliki lapisan tanah yang kaya nutrisi, mendukung pertumbuhan beragam flora. Melansir dari ScienceDirect, perkebunan kelapa sawit sering kali menyebabkan degradasi tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida, serta hilangnya lapisan atas tanah karena erosi. Sebaliknya, hutan memiliki mekanisme alami untuk menjaga kesuburan tanah.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Los Angeles Sebabkan Ribuan Orang Kehilangan Tempat Tinggal
5. Dampak Sosial dan Budaya
Banyak komunitas adat yang bergantung pada hutan untuk kebutuhan hidup mereka, seperti sumber pangan, obat-obatan, dan tempat tinggal.
Melansir dari Mongabay, konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit sering kali menyebabkan konflik lahan dengan masyarakat lokal. Hutan memiliki nilai budaya dan spiritual yang tidak dapat digantikan oleh lahan perkebunan.
Meskipun bermanfaat secara ekonomi, lahan kelapa sawit tidak mampu menggantikan fungsi yang dimiliki oleh hutan. Menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian hutan adalah langkah penting untuk melindungi ekosistem planet kita.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.